GLOBAL/ JEDDAH – Dalam pertemuan penting yang berlangsung di Jeddah, Arab Saudi, pada Selasa (11/3), Ukraina akhirnya menerima usulan Amerika Serikat (AS) untuk memberlakukan gencatan senjata selama 30 hari dengan Rusia. Langkah ini diharapkan menjadi awal dari upaya mengakhiri konflik yang telah berlangsung selama bertahun-tahun.
Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, menyatakan bahwa setelah mendapatkan persetujuan dari Ukraina, pihaknya akan segera mengajukan usulan ini kepada Rusia. “Hari ini kami mengajukan tawaran yang telah diterima Ukraina, yaitu untuk melakukan gencatan senjata dan segera berunding,” ujar Rubio dalam konferensi pers usai pertemuan yang berlangsung selama sembilan jam di sebuah hotel mewah di Jeddah.

Langkah Strategis AS dan Tanggapan Ukraina
Keputusan Ukraina ini mendorong pemerintahan Presiden AS Donald Trump untuk mencabut pembekuan bantuan militer yang sebelumnya dihentikan guna menekan Ukraina. Para penasihat Trump menilai bahwa Ukraina perlu mengambil langkah lebih lanjut dan setuju dengan usulan AS untuk gencatan senjata penuh selama sebulan dalam perang yang telah merenggut puluhan ribu nyawa.
Pejabat Ukraina yang hadir dalam perundingan di Jeddah awalnya mengusulkan gencatan senjata terbatas pada serangan udara dan laut. Namun, AS menekan agar kesepakatan mencakup seluruh aspek pertempuran. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan apresiasinya terhadap usulan AS ini. “Pihak Amerika memahami argumen kami, memahami usulan kami, dan saya ingin berterima kasih kepada Presiden Trump atas percakapan yang konstruktif antara tim kami,” kata Zelensky dalam pidato malamnya.
Diplomasi AS: Menekan Rusia untuk Setuju
Setelah mendapatkan persetujuan dari Ukraina, AS kini mengalihkan fokusnya ke Rusia. Rubio menegaskan bahwa bola sekarang berada di tangan Moskwa. “Kami akan menyampaikan tawaran ini kepada Rusia dan berharap mereka setuju untuk berdamai,” katanya.
Di Washington, Trump menyatakan bahwa dirinya siap menyambut Zelensky kembali ke Gedung Putih dan berpotensi berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam waktu dekat. Ketika ditanya tentang kemungkinan gencatan senjata menyeluruh di Ukraina, Trump menjawab, “Saya harap itu akan terjadi dalam beberapa hari ke depan, saya ingin melihatnya.”
Kesepakatan Ekonomi di Balik Perundingan
Selain pembicaraan mengenai gencatan senjata, terdapat juga agenda ekonomi yang menjadi bagian dari negosiasi. Dalam pernyataan bersama, AS dan Ukraina menegaskan niat mereka untuk menuntaskan kesepakatan yang memberikan akses AS terhadap kekayaan mineral Ukraina. Trump sebelumnya mengaitkan kesepakatan ini sebagai kompensasi atas miliaran dolar bantuan senjata yang telah dikucurkan AS selama pemerintahan Joe Biden.
Zelensky dijadwalkan menandatangani kesepakatan tersebut di Gedung Putih sebelum pertemuan yang berujung pada ketegangan di depan kamera. Trump dan Wakil Presiden JD Vance bahkan menegur Zelensky secara langsung, menuduhnya tidak menunjukkan rasa terima kasih atas bantuan AS.
Harapan Perdamaian di Tengah Ketegangan
Dengan kesepakatan gencatan senjata ini, harapan baru muncul untuk meredakan ketegangan antara Ukraina dan Rusia. Langkah selanjutnya bergantung pada respons Rusia terhadap tawaran AS. Jika Moskwa setuju, maka proses perundingan dapat segera dimulai untuk mencapai solusi jangka panjang yang mengakhiri perang berkepanjangan ini. (RH)
