Tito Karnavian: Empat Modal Kuat Bawa Indonesia Menuju Negara Maju 2045

NASIONAL PEMERINTAHAN

PRADANAMEDIA / OGAN ILIR – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menyampaikan optimisme bahwa Indonesia berada di jalur yang tepat untuk menjadi negara maju pada tahun 2045, bertepatan dengan satu abad kemerdekaan.

Dalam orasi ilmiah pada peringatan Dies Natalis ke-65 Universitas Sriwijaya (Unsri) di Auditorium Unsri Kampus Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Tito menegaskan bahwa Indonesia memiliki empat modal utama untuk mewujudkan visi besar tersebut.

Empat modal itu, menurutnya, adalah angkatan kerja yang besar, wilayah yang luas, sumber daya alam (SDA) melimpah, serta posisi geografis yang strategis.

“Keempat aspek ini merupakan fondasi kuat yang dimiliki Indonesia. Bila dikelola dengan baik, bukan tidak mungkin Indonesia akan sejajar dengan negara maju di dunia,” ujar Tito dalam keterangan tertulisnya, Selasa (4/11).

Tito menambahkan, pandangan tersebut sejalan dengan hasil kajian pakar keamanan internasional dan pertahanan asal Turki, Sait Yilmaz, yang menyebut bahwa kekuatan suatu bangsa dapat dilihat dari besarnya angkatan kerja produktif dan ketersediaan sumber daya alam.

“Negara yang memiliki jumlah tenaga kerja besar akan lebih dominan karena mampu meningkatkan produktivitas ekonomi,” jelas Tito.

Bonus Demografi Jadi Kunci

Selain kekayaan alam, Tito menyoroti bonus demografi yang kini dimiliki Indonesia. Menurutnya, dominasi penduduk usia produktif menjadi momentum penting untuk memperkuat sumber daya manusia (SDM) unggul.

“Besarnya angkatan kerja produktif ini harus diarahkan menjadi tenaga kerja terampil dan berdaya saing. Mereka inilah motor penggerak Indonesia menuju negara maju,” tegasnya.

Ia juga menekankan pentingnya mengoptimalkan SDM dibandingkan hanya mengandalkan SDA. Sebagai contoh, Tito menyinggung negara seperti Singapura dan Uni Emirat Arab (Dubai) yang sukses menjadi pusat ekonomi dunia meski minim sumber daya alam.

“Singapura dan Dubai membuktikan bahwa kemajuan tidak selalu bergantung pada SDA, tetapi pada kualitas manusia yang mengelola potensi itu,” kata mantan Kapolri tersebut.

Selaras dengan Arah Kebijakan Nasional

Dalam kesempatan itu, Tito juga menyinggung visi Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya pengelolaan sumber daya nasional berdasarkan prinsip ekonomi kerakyatan.

“Presiden berulang kali menegaskan amanat Pasal 33 UUD 1945: bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya harus dikuasai negara dan digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat,” ucap Tito.

Ia menambahkan, pengelolaan potensi nasional perlu dilakukan secara profesional, berkeadilan, dan berkelanjutan, agar manfaat ekonomi dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.

Optimisme Tito Karnavian menggambarkan arah kebijakan pemerintah yang berpijak pada potensi domestik dan pembangunan manusia sebagai inti transformasi menuju Indonesia Emas 2045.
Dengan tata kelola yang baik dan komitmen lintas sektor, Indonesia berpeluang besar menjadi salah satu kekuatan ekonomi baru dunia di masa depan. (RH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *