PRADANAMEDIA / JAKARTA – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meresmikan Patung Pahlawan Nasional Jenderal Polisi (Purn) Prof. Dr. Moestopo Jasin atau M. Jasin di kawasan Monumen Polisi Istimewa, Jalan Raya Darmo, Surabaya, Kamis (21/8). Peresmian ini menjadi bagian puncak peringatan Hari Juang Polri (HJP) 2025.
Patung yang menjulang setinggi 7 meter dengan panjang 5,6 meter dan lebar 5 meter itu menampilkan sosok M. Jasin menunggang kuda dengan sikap tegas. Pose tersebut melambangkan keberanian dan kepemimpinan M. Jasin saat memimpin Polisi Istimewa melawan pasukan Sekutu di Surabaya tahun 1945.

Di bagian prasasti dan relief, terpahat kisah heroik perjuangan M. Jasin yang menjadi tonggak lahirnya Hari Juang Polri. Pondasi setinggi 2 meter dibuat dengan desain kokoh dan estetis, menegaskan bahwa keberadaan patung ini tidak hanya bernilai monumental, tetapi juga menjadi pengingat sejarah panjang perjalanan Polri sejak kelahirannya.
Jejak Heroik Sang Perintis Polisi Republik
Sejarah mencatat, pada 21 Agustus 1945, Inspektur Polisi Kelas I M. Jasin memimpin Polisi Istimewa (Tokubetsu Keisatsutai) dan membacakan Proklamasi Polisi di Surabaya. Deklarasi itu menegaskan bahwa Polisi Istimewa resmi menjadi Polisi Republik Indonesia, bersatu dengan rakyat untuk mempertahankan kemerdekaan.
Langkah tersebut berlanjut dengan aksi pelucutan senjata tentara Jepang, pembagian senjata kepada para pejuang, hingga penyebaran pamflet proklamasi guna membangkitkan semangat rakyat Surabaya kala itu.
Mengikat Polri dan Rakyat
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Jules Abraham Abast menegaskan, patung ini bukan sekadar karya monumental, melainkan juga simbol pengikat emosional antara Polri dan masyarakat.
“Dengan hadirnya patung M. Jasin di Monumen Polisi Istimewa, kita tidak hanya mengenang jasa beliau, tetapi juga mengajak generasi muda Polri untuk belajar nilai patriotisme, nasionalisme, dan keberanian dari perjuangan sang pahlawan,” ujarnya.
Peresmian patung ini turut dihadiri jajaran pejabat utama Mabes Polri, Polda Jatim, Forkopimda Jawa Timur, tokoh agama, masyarakat, hingga veteran pejuang Surabaya. Kehadiran mereka meneguhkan bahwa semangat juang M. Jasin tetap hidup sebagai inspirasi bagi Polri untuk terus dekat dengan rakyat dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. (RH)

