JAKARTA – Majelis Ulama Nusantara (MUN) akan menggelar Musyawarah Nasional (Munas) pertamanya pada akhir Februari 2025 di Jakarta. Organisasi ini hadir sebagai wadah para alim ulama untuk membangun kemitraan dengan umara (pemerintah) dan umat dalam upaya berkontribusi bagi bangsa dan negara.
Juru bicara MUN, Kiai Alwiyan Qosid Syam’un, menegaskan bahwa keberadaan MUN bukanlah tandingan bagi Majelis Ulama Indonesia (MUI). Menurutnya, pendirian MUN merupakan bagian dari kebebasan berserikat, berorganisasi, dan berkumpul yang dijamin oleh undang-undang.

“Kami hadir bukan untuk bersaing dengan MUI, tetapi sebagai bentuk kebebasan berorganisasi yang dijamin oleh hukum. Meskipun kami menjadi mitra pemerintah, MUN tetap akan bersikap kritis terhadap kebijakan yang dinilai kurang berpihak pada kepentingan umat,” ujar Kiai Alwiyan.
Munas perdana ini diharapkan dapat menjadi momentum bagi MUN dalam merumuskan peran strategisnya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. (RH)
