Deddy Corbuzier Dilantik sebagai Stafsus Menhan, Di Tengah Pemangkasan Anggaran

HUKAM NASIONAL

JAKARTA – Selebritas sekaligus mentalis, Deodatus Andreas Deddy Cahyadi Sunjoyo, atau yang lebih dikenal sebagai Deddy Corbuzier, resmi dilantik sebagai Staf Khusus (Stafsus) Menteri Pertahanan (Menhan) Bidang Komunikasi Sosial dan Publik. Pelantikan ini dilakukan oleh Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin pada Selasa (11/2/2025).

Tak hanya Deddy, empat orang lainnya juga dilantik sebagai Stafsus Menhan, serta satu orang sebagai Asisten Khusus Menhan. Mereka yang dilantik adalah:

  • Mayjen TNI (Purn) Sudrajat – Stafsus Menhan Bidang Diplomasi Pertahanan
  • Kris Wijoyo Soepandji – Stafsus Menhan Bidang Tata Negara
  • Deddy Corbuzier – Stafsus Menhan Bidang Komunikasi Sosial dan Publik
  • Lenis Kogoya – Stafsus Menhan Bidang Kedaulatan NKRI
  • Indra Irawan – Stafsus Menhan Bidang Ekonomi Pertahanan
  • Sylvia Efi Widyantari Sumarlin – Asisten Khusus Menhan Bidang Cyber Security

Alasan Pengangkatan Deddy Corbuzier

Kementerian Pertahanan mengungkap alasan di balik pemilihan Deddy Corbuzier sebagai Stafsus Menhan. Kepala Biro Info Pertahanan Setjen Kemenhan RI, Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang, menyebut bahwa Deddy adalah ahli komunikasi dan memiliki pengaruh besar sebagai influencer.

“Pak Deddy adalah salah satu pakar di bidang komunikasi. Dengan keahliannya, ia diharapkan mampu menyosialisasikan kebijakan Kemenhan kepada masyarakat secara luas,” ujar Frega kepada Awak Media, Selasa (11/2/2025).

Namun, rincian tugas Deddy dalam peran barunya ini belum sepenuhnya dijelaskan. “Yang pasti, ia akan membantu sosialisasi program pertahanan kepada publik. Detailnya akan diumumkan lebih lanjut,” tambahnya.

Respons Deddy Corbuzier

Deddy Corbuzier mengungkapkan rasa terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepadanya.

“Terima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh Bapak Menhan @sjafrie.sjamsoeddin sebagai Stafsus Menhan Bidang Komunikasi Sosial dan Publik,” tulis Deddy di akun Instagram pribadinya, Selasa.

Setelah dua tahun menjabat sebagai Duta Komcad di Kementerian Pertahanan, Deddy kini mendapatkan amanah baru untuk melanjutkan kontribusinya di bidang komunikasi strategis.

Kontroversi di Tengah Efisiensi Anggaran

Pelantikan Deddy dan lima pejabat lainnya memicu perdebatan publik karena bertepatan dengan kebijakan pemerintah yang tengah memangkas anggaran sejumlah kementerian dan lembaga. Pemangkasan anggaran ini membuat banyak pegawai pemerintahan merasa waswas kehilangan pekerjaan.

Menurut peneliti Sekretariat Nasional Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Seknas Fitra), Gulfino Guevarrato, pengangkatan Stafsus baru di tengah pemangkasan anggaran bukanlah langkah yang etis.

“Di saat honorer dan staf ahli di beberapa kementerian tidak diperpanjang karena efisiensi anggaran, justru Kemenhan menambah Stafsus. Ini perlu dipertanyakan urgensinya,” ujar Gulfino.

Pengamat: Pelantikan Harus Melalui Pertimbangan Matang

Pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi, menekankan pentingnya pertimbangan matang dalam pengelolaan anggaran Kemenhan sebelum menambah Stafsus.

“Selama anggaran untuk posisi ini dikelola dengan bijaksana dan memberikan kontribusi signifikan terhadap tujuan Kemenhan, pengangkatan ini bisa dianggap sebagai langkah strategis. Namun, harus benar-benar bermanfaat,” katanya.

Selain itu, ia juga menyoroti tantangan yang dihadapi Deddy dalam peran barunya. Menurutnya, Deddy harus berhati-hati dan menghindari kontroversi yang bisa menghambat tugasnya.

“Sebagai figur publik dengan pengaruh besar, Deddy perlu menjaga komunikasi dan tindakannya agar tidak menimbulkan polemik yang bisa mengganggu tugasnya,” tambahnya.

Dengan jabatan barunya ini, Deddy Corbuzier diharapkan mampu membawa inovasi dalam komunikasi strategis di Kementerian Pertahanan serta meningkatkan pemahaman publik terhadap kebijakan pertahanan nasional. (RH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *