PRADANAMEDIA / JAKARTA – Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan (Zulhas), memberikan apresiasi tinggi kepada Presiden Prabowo Subianto yang dinilainya berani menerapkan prinsip ekonomi sesuai Pasal 33 Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.
“Saudara-saudara, kita punya Presiden Pak Prabowo Subianto, satu-satunya presiden yang berani menerapkan Pasal 33: pemberdayaan, pemerataan, gotong royong, ekonomi Pancasila,” ujar Zulhas dalam sambutannya pada peringatan HUT ke-27 PAN di Senayan Park, Jakarta, Minggu (24/8) malam.
Menurut Zulhas, kebijakan ekonomi yang diambil Prabowo sejalan dengan cita-cita PAN dalam memperjuangkan keadilan sosial serta pemberdayaan masyarakat. Ia menegaskan, semangat ekonomi Pancasila yang dijalankan Presiden harus terus didukung agar mampu menghadirkan pemerataan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Filosofi Ekonomi Kekeluargaan
Pujian Zulhas beririsan dengan pernyataan Prabowo sebelumnya. Pada Harlah PKB akhir Juli 2025, Presiden menegaskan bahwa Pasal 33 UUD 1945 menempatkan asas kekeluargaan sebagai fondasi perekonomian nasional, bukan asas konglomerasi.
“Pasal 33 ini tujuan nasional. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Bukan asas konglomerasi. Kita semua, seluruh bangsa Indonesia, diperlakukan sebagai keluarga,” kata Prabowo.
Lebih jauh, ia menolak teori ekonomi neoliberal yang hanya menguntungkan segelintir orang. Menurut Prabowo, konsep “trickle down” atau penetesan kekayaan dari kelompok kaya ke masyarakat bawah terbukti tidak realistis. “Menetesnya lama sekali. Bisa 200 tahun. Kita sudah keburu mati semua. Jadi itu tidak benar,” ujarnya sambil berkelakar.
Tujuan Bernegara
Prabowo menekankan bahwa demokrasi harus bermakna substantif, yakni menghadirkan kesejahteraan nyata. “Demokrasi penting, tapi kalau rakyat masih lapar, tidak punya rumah layak, anak-anak stunting, atau sulit mencari pekerjaan, itu bukan tujuan bernegara bagi saya,” tegasnya.
Pasal 33 UUD 1945
Sebagai pengingat, Pasal 33 UUD 1945 mengatur prinsip ekonomi Indonesia:
- Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan.
- Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
- Bumi, air, dan kekayaan alam dikuasai negara serta dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
- Perekonomian nasional dijalankan berdasarkan demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, keberlanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, dan menjaga keseimbangan kemajuan serta kesatuan ekonomi nasional.
Dengan demikian, pujian Zulhas sekaligus memperkuat citra Prabowo sebagai pemimpin yang mengusung “ekonomi jalan tengah”—menolak neoliberalisme ekstrem sekaligus menekankan solidaritas sosial demi pemerataan kesejahteraan. (RH)
