Tragedi di New Delhi: 18 Orang Tewas dalam Desak-desakan di Stasiun Kereta

INTERNASIONAL

New Delhi – Setidaknya 18 orang tewas dalam insiden desak-desakan di stasiun kereta api New Delhi, India, pada Sabtu (15/2) malam. Peristiwa tragis ini terjadi ketika ribuan orang berusaha menaiki kereta menuju festival keagamaan Kumbh Mela di kota Prayagraj.

Kumbh Mela, yang berlangsung setiap 12 tahun, menarik jutaan umat Hindu untuk mandi suci di pertemuan Sungai Gangga, Yamuna, dan Saraswati. Acara ini memiliki sejarah panjang insiden mematikan akibat kepadatan massa, termasuk tragedi bulan lalu yang menewaskan sedikitnya 30 orang.

Kerumunan besar mulai terbentuk di stasiun New Delhi sejak Sabtu sore. Ketika kereta khusus untuk Prayagraj tiba, kepanikan melanda. Para saksi mata melaporkan bahwa orang-orang mulai bertabrakan dan jatuh di eskalator serta tangga.

Dr. Ritu Saxena, Wakil Kepala Medis Rumah Sakit Lok Nayak, mengonfirmasi 15 kematian di rumah sakit, dengan penyebab utama kemungkinan hipoksia. Selain itu, 11 orang mengalami luka, sebagian besar cedera ortopedi. Sumber dari NDTV melaporkan tiga korban jiwa tambahan.

Sebagian besar korban adalah wanita dan anak-anak. Seorang porter di stasiun yang telah bekerja sejak 1981 mengaku belum pernah melihat kepadatan sebesar ini sebelumnya.

Menteri Perkeretaapian India, Ashwini Vaishnaw, telah memerintahkan investigasi menyeluruh. Untuk mengatasi lonjakan penumpang, pemerintah mengoperasikan lebih banyak kereta khusus dari New Delhi.

Perdana Menteri Narendra Modi mengungkapkan belasungkawa melalui platform X, menyatakan kesedihannya dan berharap agar para korban yang terluka segera pulih. Gubernur Delhi, Vinai Kumar Saxena, menginstruksikan pengerahan personel manajemen bencana dan memastikan kesiapan rumah sakit dalam menghadapi keadaan darurat.

Kumbh Mela tahun ini diperkirakan telah menarik 500 juta pengunjung sejak dimulai bulan lalu. Meski menjadi perayaan keagamaan yang penting, tantangan terkait keselamatan massa tetap menjadi perhatian utama pihak berwenang. (RH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *