**PRADANAMEDIA/ PALANGKA RAYA – Anggota DPRD Kalimantan Tengah, Sutik, menegaskan pentingnya peran wakil rakyat dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat agar tidak hanya terdengar, tetapi juga diwujudkan melalui kebijakan yang konkret dan menyentuh langsung kehidupan masyarakat.
Dalam rapat gabungan DPRD Kalteng yang digelar baru-baru ini, Sutik secara lugas menyuarakan keprihatinannya terhadap ketimpangan pembangunan di daerah-daerah terpencil di Bumi Tambun Bungai. Ia menilai masih banyak desa yang belum merasakan manfaat pembangunan secara merata.
“Masih banyak jalan rusak, jembatan yang hampir tak bisa digunakan, dan fasilitas umum yang sangat terbatas. Ini menjadi pemandangan sehari-hari di sejumlah wilayah pedalaman,” ujar Sutik, Kamis (10/4).
Menurutnya, jika akses dasar masyarakat saja masih menjadi persoalan, maka sangat sulit untuk bicara soal kemajuan dan pembangunan berkelanjutan.
“Kalau akses masyarakat saja terhambat, bagaimana mereka bisa berkembang? Ini bukan hanya soal kenyamanan, tapi menyangkut hak dasar mereka,” tegasnya.

Potensi Lokal Belum Tergarap Maksimal
Tak hanya infrastruktur, Sutik juga menyoroti pentingnya pembangunan ekonomi yang inklusif dan berbasis potensi lokal. Ia menilai kekayaan sumber daya di sektor pertanian, perikanan, hingga UMKM, belum diberdayakan secara optimal akibat minimnya dukungan kebijakan dan fasilitas dari pemerintah daerah.
“Kita punya kekayaan sumber daya. Tapi belum ada langkah nyata yang fokus pada pengembangan potensi ini menjadi kekuatan ekonomi rakyat,” jelasnya.
Bagi Sutik, pembangunan tidak boleh hanya berorientasi pada proyek fisik semata. Harus ada pendekatan yang lebih menyentuh aspek sosial dan ekonomi masyarakat, seperti pelatihan keterampilan, penyediaan modal usaha, serta pendampingan usaha yang berkelanjutan.
Perlu Sinergi Pembangunan yang Menyeluruh
Ia mendorong terwujudnya sinergi kuat antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat untuk menciptakan ekosistem pembangunan yang menyeluruh dan berjangka panjang.
“Kita harus bergerak bersama. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Dunia usaha harus terlibat, masyarakat juga harus aktif. Kalau semua bersatu, saya yakin Kalteng akan menjadi provinsi yang lebih tangguh dan sejahtera,” ungkapnya penuh optimisme.
Di akhir pernyataannya, Sutik berharap agar suara dan harapan masyarakat, khususnya di wilayah pedalaman, tidak terus-menerus menjadi wacana tanpa realisasi.
“Kesejahteraan bukan sekadar janji, melainkan tanggung jawab yang harus diwujudkan bersama,” tutupnya. (RH)
