**PRADANAMEDIA / JAKARTA – Upacara peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (18/8), mencatatkan sejarah baru. Untuk pertama kalinya dalam tradisi kenegaraan, Presiden RI sendiri membacakan teks proklamasi.
Presiden Prabowo Subianto, yang bertindak sebagai inspektur upacara, membacakan teks proklamasi dengan sikap tegap setelah sirene tanda peringatan dan dentuman 17 kali meriam hampa menggemakan suasana. Momentum ini menjadi detail kecil namun bermakna besar yang membedakan perayaan kemerdekaan tahun ini dengan tahun-tahun sebelumnya.
Teks proklamasi yang dibacakan tersebut sebelumnya dikirab dari Monumen Nasional (Monas) bersama dengan Bendera Merah Putih menuju Istana Merdeka, sebagaimana tradisi yang terus dijaga setiap tahunnya.

Konfirmasi Tradisi Baru
Ketua Harian Partai Gerindra sekaligus Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, yang hadir dalam upacara tersebut, menegaskan bahwa pembacaan proklamasi langsung oleh Presiden merupakan hal baru dalam sejarah peringatan HUT RI.
“Kalau inspektur upacara memang biasa memimpin jalannya upacara, tapi baru kali ini Presiden Prabowo sendiri membacakan teks proklamasi di ulang tahun ke-80 kemerdekaan,” kata Dasco.
Nuansa Adat dalam Busana Presiden
Tak hanya pembacaan proklamasi yang jadi sorotan, busana adat yang dikenakan Presiden juga menarik perhatian publik. Saat upacara pengibaran bendera, Prabowo tampil mengenakan beskap Melayu berwarna kuning muda. Sementara pada upacara penurunan bendera sore harinya, ia berganti mengenakan beskap biru dongker lengkap dengan tanjak khas Melayu.
Pembacaan Teks Proklamasi dari Tahun ke Tahun
Sejak 2004 hingga 2024, pembacaan teks proklamasi umumnya dilakukan secara bergiliran oleh pimpinan lembaga negara, mulai dari Ketua MPR, DPR, hingga DPD. Misalnya, Ketua DPR RI Puan Maharani membacakan pada 2021 dan 2024, Ketua DPD RI La Nyalla Mattalitti pada 2022, serta Ketua MPR RI Bambang Soesatyo pada 2020 dan 2023.
Namun pada peringatan HUT ke-80 tahun ini, tradisi tersebut bergeser dengan Presiden sendiri yang mengambil peran, menjadikannya momen bersejarah dalam upacara kenegaraan di Istana Merdeka. (RH)

