JAKARTA – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) ke-26, ribuan buruh dari Jabodetabek yang tergabung dalam FSPMI dan Partai Buruh akan menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR RI pada 6 Februari 2025. Diperkirakan lebih dari 5.000 buruh akan hadir. Selain di Jakarta, aksi serupa juga akan berlangsung serentak di berbagai daerah seperti Bandung, Surabaya, Semarang, Medan, Gorontalo, dan Batam.
Presiden FSPMI, Riden Hatam Aziz, menyatakan bahwa aksi ini merupakan tradisi tahunan untuk memperingati HUT FSPMI sekaligus memperkuat komitmen perjuangan buruh terhadap keadilan sosial dan kesejahteraan pekerja.

“Aksi ini menjadi momentum untuk menyampaikan aspirasi terkait isu-isu perburuhan, sekaligus sebagai bentuk apresiasi kepada Presiden Prabowo Subianto atas kebijakan pro-rakyat yang telah beliau jalankan,” ungkap Riden Hatam Aziz.
Dalam aksi kali ini, terdapat 10 tuntutan utama yang menjadi fokus FSPMI dan Partai Buruh, seperti disampaikan Ketua Majelis Nasional FSPMI sekaligus Presiden Partai Buruh, Said Iqbal.
“Kami membawa sepuluh tuntutan utama untuk disuarakan kepada DPR RI. Tuntutan ini mencerminkan harapan jutaan buruh di Indonesia agar ada perubahan nyata terhadap kebijakan yang berdampak pada kesejahteraan rakyat,” tegas Said Iqbal.
10 Tuntutan Utama Aksi FSPMI dan Partai Buruh
- Hapus Outsourcing.
- Tolak Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan dan Asuransi Swasta Tambahan.
- Sahkan UU Ketenagakerjaan sesuai perintah Mahkamah Konstitusi (MK) yang melindungi hak buruh.
- Tegakkan aturan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).
- Sahkan RUU Pekerja Rumah Tangga (PRT) menjadi Undang-Undang.
- Tolak Usia Pensiun 59 Tahun.
- Reforma Agraria dan Kedaulatan Pangan – Stop Impor.
- Pecat Jajaran Menteri yang Membiarkan Terjadinya Pagar Laut.
- Bentuk Panitia Khusus (Pansus) DPR RI tentang Pagar Laut.
- Dukung Presiden Prabowo Subianto dalam kebijakan pro-rakyat.
Aksi ini diharapkan menjadi titik penting dalam memperjuangkan hak-hak buruh di Indonesia. FSPMI dan Partai Buruh menegaskan komitmennya untuk terus berada di garis depan demi kesejahteraan kaum pekerja.
“Kami berharap, melalui aksi ini, suara dan aspirasi buruh dapat didengar oleh para pembuat kebijakan. Dengan begitu, perubahan yang berpihak pada buruh dan rakyat dapat segera diwujudkan,” tutup Said Iqbal. (RH)
