Puan Maharani Desak Pemerintah Kendalikan Lonjakan Harga Bahan Pokok Jelang Lebaran

EKONOMI NASIONAL

**PRADANAMEDIA/ JAKARTA – Ketua DPR RI, Puan Maharani, meminta pemerintah segera mengambil langkah konkret dalam mengendalikan harga bahan pokok yang mengalami lonjakan signifikan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah atau Lebaran 2025. Menurutnya, stabilitas harga sangat penting untuk mengurangi beban masyarakat, terutama bagi kelompok ekonomi menengah ke bawah.

“Harga sembako yang melonjak menjelang Lebaran harus segera dikendalikan. Pemerintah perlu bergerak cepat dan efektif untuk menstabilkan harga bahan pokok agar rakyat tidak semakin terbebani,” ujar Puan dalam pernyataan resminya, Kamis (27/3).

Berdasarkan data yang ia miliki, kenaikan harga terjadi pada sejumlah kebutuhan pokok, seperti beras, minyak goreng, gula, telur, serta beberapa komoditas lainnya. Puan menilai bahwa kenaikan ini tidak hanya disebabkan oleh meningkatnya permintaan masyarakat menjelang Lebaran, tetapi juga dipengaruhi oleh tingginya biaya logistik dan faktor cuaca buruk yang mengganggu distribusi.

Faktor Penyebab Lonjakan Harga

Politikus PDI-P ini menyoroti bahwa kurangnya pengawasan dalam proses distribusi turut berkontribusi terhadap kenaikan harga, memberikan peluang bagi spekulan untuk memainkan harga di pasar.

“Kelancaran pasokan, pengawasan distribusi, serta percepatan bantuan pangan adalah kunci utama. Jangan biarkan masyarakat kesulitan di tengah tingginya harga kebutuhan pokok,” tegasnya.

Oleh karena itu, ia meminta pemerintah memastikan pasokan bahan pokok ke pasar tetap lancar dan mengawasi distribusi agar tidak terjadi praktik penimbunan yang dapat memperparah situasi.

Harga Sembako Merangkak Naik di Berbagai Daerah

Sementara itu, di beberapa daerah, lonjakan harga bahan pokok sudah mulai dirasakan. Di Pasar Gedebage, Kota Bandung, sejumlah pedagang melaporkan kenaikan harga pada komoditas tertentu. Seorang pedagang bernama Abdul (19) mengungkapkan bahwa harga cabai rawit domba telah mencapai Rp 95.000 per kilogram selama sepekan terakhir, sedangkan harga bawang merah batu melonjak menjadi Rp 40.000 per kilogram dari harga sebelumnya Rp 24.000.

“Cabai rawit domba sudah sepekan Rp 95.000/kg, bawang merah batu Rp 40.000/kg yang biasanya Rp 24.000, dan bawang putih Rp 42.000/kg,” kata Abdul.

Tidak hanya itu, pedagang telur, Rifki, juga menyebutkan bahwa harga telur sempat turun dari Rp 30.000 per kilogram menjadi Rp 28.000, tetapi diperkirakan akan kembali naik menjelang H-3 Lebaran hingga mencapai Rp 30.000 per kilogram.

Kenaikan harga juga terjadi pada daging sapi. Yaman (40), seorang pedagang daging, menyebutkan bahwa harga daging mengalami kenaikan sebesar Rp 15.000 hingga Rp 20.000 per kilogram dari harga normal Rp 125.000.

“Memang stoknya terbatas, menjelang hari raya banyak yang butuh, jadi harganya naik,” ujarnya.

Sementara itu, di Pasar Jaya Tomang Barat, Jakarta, harga daging sapi kini mencapai Rp 150.000 per kilogram, naik Rp 10.000 dari harga sebelumnya yang berada di angka Rp 140.000 per kilogram sebelum Ramadan.

Pemerintah Diminta Bertindak Cepat

Menjelang Lebaran, fluktuasi harga bahan pokok selalu menjadi perhatian utama masyarakat. Oleh karena itu, Puan menegaskan bahwa pemerintah harus bertindak cepat dalam menstabilkan harga dan memastikan distribusi bahan pangan berjalan lancar.

“Memastikan stabilitas harga dan ketersediaan bahan pangan sangat penting dalam menghadapi Hari Raya Idul Fitri. Kita harus memastikan bahwa setiap keluarga dapat merayakan Lebaran dengan tenang tanpa harus khawatir akan mahalnya harga kebutuhan pokok,” tutupnya. (RH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *