**PRADANAMEDIA/ JAKARTA – Presiden terpilih 2024, Prabowo Subianto, menekankan pentingnya menempatkan semangat perjuangan di atas ambisi politik semata. Hal ini ia sampaikan saat menghadiri penutupan Kongres IV Tunas Indonesia Raya (TIDAR) di Hotel Borobudur, Jakarta, Sabtu (17/5).
“Saya ingin mengingatkan, kita tidak boleh hanya sekadar menjadi politisi. Kita adalah pejuang politik,” ujar Prabowo di hadapan ratusan kader muda Gerindra.
Sebagai Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo menegaskan bahwa politik sejati adalah alat perjuangan untuk memperbaiki nasib rakyat dan memperkuat bangsa. Ia menolak anggapan bahwa politik hanyalah soal kekuasaan.

“Kita harus ingat bahwa arti politik yang sebenarnya adalah kehendak untuk memperbaiki kehidupan masyarakat. Itu hakikatnya. Dan perbaikan itu tak bisa dicapai tanpa keberanian terjun ke dunia politik,” imbuhnya.
Kader Muda Diingatkan Bahaya Politik Uang dan Polarisasi
Mengacu pada pengalamannya sebagai prajurit TNI, Prabowo menekankan pentingnya karakter, disiplin, dan rasa tanggung jawab sejak dini. Ia mengingatkan bahwa demokrasi bisa diselewengkan jika tidak dijaga dengan nilai dan integritas.
“Demokrasi bisa dibajak, bisa dibeli, bisa dirusak. Kita ini bangsa yang ramah, tapi keramahan itu sering disalahgunakan. Jangan sampai Indonesia yang besar dan kaya ini dipecah belah,” ucapnya.
Prabowo juga menyampaikan bahwa kemenangan politik bukanlah akhir, tetapi awal dari amanah yang besar. Seorang pemimpin, menurutnya, harus konsisten antara janji dan tindakan.
“Kekuasaan adalah amanah. Ucapan pemimpin adalah undang-undang. Janji kita kepada rakyat harus sejalan dengan perjuangan kita,” tegasnya.
Ajak Kader Rawat Kemandirian Bangsa
Lebih jauh, Prabowo mengajak seluruh kader Gerindra—terutama generasi muda—untuk turut serta mengelola dan menjaga kekayaan Indonesia demi terwujudnya kemandirian nasional yang sejati. Ia menyebut UUD 1945 sebagai fondasi kuat dalam menjaga kepentingan bangsa, selama dijalankan dengan konsisten dan penuh kesetiaan.
“Saya yakin, UUD 1945 cukup kuat untuk menjaga kekayaan bangsa kita. Tapi kita harus sadar, ada kekuatan besar yang tidak ingin Indonesia berdiri di atas kaki sendiri. Tekanan itu sudah ada sejak Bung Karno, dan terus berlanjut sampai hari ini,” tandas Prabowo.
Dengan pernyataan ini, Prabowo mengingatkan bahwa politik bukan sekadar panggung kekuasaan, tetapi ladang pengabdian untuk mewujudkan cita-cita besar bangsa Indonesia. (RH)
