
Palangka Raya – Menjelang tahapan Pilkada Serentak Tahun 2024 di Provinsi Kalimantan Tengah, perhatian khusus diberikan kepada pentingnya harmonisasi dan toleransi antarumat beragama, khususnya di Palangka Raya. Diharapkan, sosialisasi yang dilakukan dapat memberikan pemahaman mendalam kepada umat Buddha tentang pentingnya menjaga kerukunan dan saling menghargai perbedaan pilihan dalam proses pemilihan umum. (17/8/2024)
Dr. Joko Santoso, S.Ag., M.M., tokoh agama Buddha di Palangka Raya, Kalimantan Tengah, mengharapkan agar para pemuka dan pengurus vihara dapat berperan aktif dalam menyampaikan pesan tersebut kepada jemaatnya. Salah satu pesan kunci yang ingin disampaikan adalah perlunya menjaga sikap toleran dan tidak membiarkan tempat ibadah menjadi arena politik praktis. “Tempat ibadah harus tetap menjadi ruang suci yang bebas dari pengaruh politik. Kami berharap para pengurus vihara dapat memastikan bahwa aktivitas politik tidak mempengaruhi suasana keagamaan di tempat ibadah,” ujarnya .
Dr. Joko menyampaikan pekanan ini bertujuan untuk memastikan bahwa proses pilkada berjalan dengan damai dan tanpa konflik. Dengan menjaga agar tempat ibadah tidak dijadikan arena politik, diharapkan akan tercipta suasana yang harmonis dan kondusif bagi semua pihak, serta memastikan bahwa seluruh umat Buddha dapat menjalankan hak pilihnya tanpa tekanan atau pengaruh berbagai pihak.
Para pemuka agama dan pengurus vihara di Palangka Raya dan kalteng paa umumnya diharapkan dapat menyampaikan pesan ini dengan jelas kepada komunitas mereka, mendukung terciptanya lingkungan yang saling menghargai dan menjaga perdamaian selama tahapan pilkada. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan proses demokrasi dapat berlangsung dengan aman dan sesuai dengan nilai-nilai toleransi yang dijunjung tinggi di masyarakat. Pungkas Dr. Joko pada Pradanamedia. (KN)