
Medan — Pesilat asal Kalimantan Tengah, Ikhsan Mabrur Ridho, harus mengakhiri perjuangannya di ajang PON XXI setelah kalah dari pesilat Bangka Belitung, Mahpud Efendi, pada pertandingan silat kelas E putra di babak 1/8 final.
Ikhsan, yang bertanding di sudut merah, tampil agresif dengan serangkaian tendangan, namun strategi tersebut berhasil diantisipasi oleh Mahpud yang menunjukkan permainan lebih tenang dan mengandalkan teknik bantingan. Mahpud mencatatkan 10 kali jatuhan, sementara Ikhsan hanya berhasil melakukan satu jatuhan. 12/09/2024.
Dalam pertandingan tersebut, Mahpud menerima 4 verbal warning dan satu reprimand dari wasit. Sementara itu, Ikhsan mendapatkan 4 verbal warning, 2 reprimand, dan 1 warning.
Pelatih silat Kalteng, Usman Effendi dan Anton Argarandi, menilai hasil ini sebagai bahan evaluasi penting. Mereka mengakui bahwa pengalaman dan jam terbang Ikhsan masih belum sebanding dengan lawannya. Meski demikian, mereka mengapresiasi pencapaian Ikhsan yang dapat berpartisipasi di PON, mengingat usia Ikhsan yang masih muda.
Usman Effendi berharap agar lebih banyak kompetisi diadakan di Kalimantan Tengah untuk meningkatkan pengalaman dan kepercayaan diri atlet-atlet muda di daerah tersebut.
Ikhsan Mabrur Ridho sendiri menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Kalteng atas hasil yang belum memuaskan. “Maaf belum bisa juara, walau sudah melakukan tryout di beberapa tempat seperti Nganjuk, Madura, dan Malang,” ujarnya. (KN)