Pradanamedia/Jakarta, 29 April 2025 – Ketua Perjuangan Rakyat Nusantara (Pernusa), Kanjeng Pangeran Norman, mengkritik keras tuntutan yang disuarakan oleh Forum Purnawirawan TNI yang meminta pergantian Wakil Presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka. Ia menilai desakan tersebut hanyalah manuver politik tanpa pijakan hukum yang kuat dan tidak relevan dalam sistem demokrasi yang sehat.
“Usulan itu tidak nyambung dan hanya menjadi alasan untuk menggelar aksi demonstrasi berjilid-jilid. Isu ijazah palsu sudah melemah, kini muncul alasan baru yang juga tak berdasar,” kata Norman dalam pernyataannya pada Selasa (29/4/2025).
Norman menyebut, langkah Forum Purnawirawan tersebut lebih condong ke arah agitasi politik yang berpotensi memecah belah masyarakat, alih-alih menjadi bentuk kritik konstruktif. Ia menegaskan bahwa setiap aspirasi harus disalurkan melalui mekanisme yang sah dan berdasarkan pada aturan hukum, bukan lewat tekanan politik yang spekulatif.
Menurutnya, rakyat saat ini membutuhkan ketenangan dan fokus pada pembangunan nasional, bukan diseret kembali ke dalam konflik politik yang tidak produktif. Ia pun mengajak semua elemen bangsa untuk menghormati hasil pemilu yang telah disahkan secara konstitusional dan tidak terus-menerus menggiring opini publik dengan narasi yang menyesatkan.
“Kalau memang ada pelanggaran serius, tempuh saja jalur hukum, bukan wacana liar. Jangan justru menciptakan kegaduhan yang bisa merusak kepercayaan publik terhadap demokrasi,” tegas Norman. (KN)
