**PRADANAMEDIA/ PALANGKA RAYA – Pemerintah Kota Palangka Raya bersama Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) menggelar kegiatan Advokasi Komitmen Pemerintah Daerah dan Lintas Sektor dalam Implementasi Program Terpadu Nasional, Senin (21/4). Program ini mencakup tiga fokus utama: Pangan Jajanan Anak Usia Sekolah (PJAS) Aman, Desa Pangan Aman, dan Pasar Aman Berbasis Komunitas.

Acara dibuka secara resmi oleh Wali Kota Palangka Raya melalui Sekretaris Daerah, Arbert Tombak. Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya program ini sebagai bagian integral dari upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia di daerah.
“Kami sangat mengapresiasi program terpadu ini. Pangan yang aman dan bergizi adalah fondasi dari lahirnya generasi cerdas dan tangguh. Sinergi semua pihak sangat diperlukan agar manfaat program ini benar-benar dirasakan oleh masyarakat,” ujar Arbert.
Ia juga menekankan pentingnya peran lintas sektor, termasuk masyarakat dan media, dalam mewujudkan lingkungan pangan yang sehat, khususnya di lingkungan sekolah dan pasar.
“Pemerintah Kota bersama BBPOM telah memiliki pondasi yang kuat. Kini saatnya seluruh pemangku kepentingan turun tangan. Kita harus pastikan jajanan anak-anak kita bebas dari bahan berbahaya,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala BBPOM Palangka Raya, Ali Yudhi Hartanto, mengungkapkan bahwa Palangka Raya kini menjadi salah satu daerah prioritas nasional dalam hal pengawasan pangan. Prestasi ini dibuktikan dengan posisi kedua secara nasional untuk wilayah Tengah dan Timur.
“Pencapaian ini bukan hanya prestasi, tetapi juga tanggung jawab. Tahun ini kami akan lakukan intervensi di dua pasar, satu sekolah, dan satu desa untuk memastikan makanan yang beredar bebas dari zat berbahaya seperti formalin, boraks, dan pewarna tekstil,” jelasnya.
Ali menambahkan, program Desa Pangan Aman akan mendorong kemandirian masyarakat dalam menjaga keamanan pangan. Sementara itu, Pasar Aman menargetkan komunitas pasar yang bebas dari bahan berbahaya, dan PJAS Aman akan memastikan anak-anak sekolah mendapatkan jajanan sehat dan layak konsumsi.
“Anak-anak adalah masa depan bangsa. Kita tidak bisa kompromi dengan apa yang mereka makan. Kesadaran kolektif adalah kunci keberhasilan program ini,” tegas Ali.
Program ini juga sejalan dengan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS), mendukung visi Indonesia Emas 2045, serta tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), terutama dalam bidang kesehatan dan pola konsumsi yang bertanggung jawab.
Dengan kekayaan lokal yang dimiliki — mulai dari sektor pertanian, peternakan, hingga industri pangan rumah tangga — Palangka Raya diyakini mampu menjadi model kota sehat dan mandiri yang bisa ditiru oleh daerah lain di Indonesia. (RH)
