**PRADANAMEDIA/ PALANGKA RAYA – Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus, melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Kalimantan Tengah pada Senin (14/4), dalam rangka agenda reses Masa Persidangan II Tahun Sidang 2024-2025. Dalam kunjungan tersebut, Lasarus menyoroti berbagai persoalan infrastruktur yang masih menjadi tantangan serius di wilayah ini.
Komisi V DPR RI, yang membidangi urusan infrastruktur dan transportasi, menyatakan keprihatinan atas kondisi jalan nasional di beberapa wilayah Kalimantan Tengah yang masih belum layak. Salah satu titik krusial yang disorot adalah ruas jalan Tumbang Senamang yang menghubungkan Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat.
“Masih ada lebih dari 100 kilometer jalan tanah yang termasuk dalam jaringan jalan nasional. Ini jelas butuh perhatian khusus,” ujar Lasarus di hadapan awak media.
Selain kondisi jalan yang masih berupa tanah, Lasarus juga menyinggung soal minimnya anggaran perawatan jalan, serta masih banyaknya ruas jalan dengan lebar di bawah standar nasional, yang dapat menghambat arus logistik dan mobilitas masyarakat.
Dalam kesempatan itu, Lasarus turut menyinggung proyek besar seperti Bendungan Muara Joloi di Kabupaten Murung Raya. Ia menyebut bahwa pihaknya masih akan mengkaji lebih lanjut skema pembiayaannya, apakah akan melalui APBN langsung atau menggunakan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Tak hanya infrastruktur jalan dan bendungan, kondisi bandara di Kalteng juga mendapat sorotan. Lasarus menyebut bahwa Bandara Iskandar di Pangkalan Bun dan Bandara H. Asan di Sampit juga membutuhkan perhatian lebih dalam hal peningkatan layanan dan kapasitas.
“Semua ini akan kami bahas lebih lanjut dalam rapat kerja bersama Menteri PUPR dan Menteri Perhubungan, agar ada langkah konkret yang bisa segera dilakukan,” tegasnya.
Sementara itu, Gubernur Kalimantan Tengah, Agustiar Sabran, yang turut mendampingi kunjungan ini, mengakui bahwa pembangunan infrastruktur di daerahnya turut terdampak oleh kebijakan efisiensi anggaran nasional.
“Kami akan fokus pada proyek-proyek prioritas, terutama pembangunan jalan penghubung antardaerah yang dilalui masyarakat luas dan bisa memberikan nilai tambah bagi pendapatan daerah,” jelas Gubernur Agustiar. (RH)