
Palangka Raya – Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) berpartisipasi dalam Rapat Penyusunan Blueprint Kalimantan Tengah 2045. Pertemuan ini digelar sebagai tindak lanjut dari permohonan kunjungan dan diskusi perencanaan dengan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Kegiatan berlangsung secara hybrid, dengan pertemuan tatap muka di Ruang Sumbawa, Lantai 18, Menara Bappenas, serta daring melalui Zoom Meeting. Rapat ini dihadiri oleh Deputi Pembangunan Kewilayahan Bappenas, Direktur Regional II, Koordinator Wilayah Kalimantan Tengah, serta jajaran staf terkait.
Kepala Bapperida Kalteng, Leonard S. Ampung, mengapresiasi kesempatan untuk berdiskusi mengenai arah pembangunan jangka panjang provinsi tersebut dalam mendukung visi Indonesia Emas 2045. “Forum ini menjadi wadah strategis bagi Kalimantan Tengah untuk menyampaikan visi serta strategi pembangunan ke depan. Kami berharap diskusi ini menghasilkan sinergi positif bagi pembangunan daerah dan nasional,” ujarnya.
Leonard menekankan bahwa Kalimantan Tengah memiliki posisi strategis dalam pembangunan nasional, didukung oleh kekayaan sumber daya alam, luasnya wilayah, serta peran pentingnya dalam ketahanan pangan, pengembangan energi hijau, dan peningkatan konektivitas antarwilayah.
Penyusunan blueprint ini tidak hanya bertujuan untuk kepentingan daerah semata, tetapi juga menjadi bagian dari peta jalan pembangunan nasional yang sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 serta kebijakan strategis pemerintah pusat.
Lebih lanjut, Leonard menegaskan bahwa Kalimantan Tengah bukan sekadar daerah penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN), tetapi juga memiliki potensi besar sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru. “Kami yakin Kalimantan Tengah dapat menjadi motor pertumbuhan yang berkontribusi pada pembangunan Indonesia yang lebih kuat, hijau, dan berkelanjutan,” tutupnya.
Ia juga berharap Bappenas terus menjadi mitra utama dalam memastikan implementasi blueprint ini berjalan efektif melalui dukungan kebijakan yang sinergis antara pemerintah pusat dan daerah.
Melalui koordinasi dan diskusi ini, diharapkan pembangunan Kalimantan Tengah dalam beberapa dekade ke depan dapat berjalan selaras dengan visi Indonesia 2045, menjadikan provinsi ini sebagai pilar utama dalam pertumbuhan ekonomi, kelestarian lingkungan, dan pembangunan sosial yang berkelanjutan. (KN)
