PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) melalui Dinas Pendidikan (Disdik) telah mengumumkan program besar untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di wilayah tersebut. Program ini mencakup pendidikan gratis di tingkat sekolah dan perguruan tinggi yang akan mulai dilaksanakan pada tahun 2025.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disdik Kalteng, M. Reza Prabowo, menyampaikan bahwa program ini merupakan langkah strategis untuk memenuhi kebutuhan pendidikan masyarakat. “Tahun 2025 akan menjadi awal pelaksanaan program kuliah gratis dan sekolah gratis. Kami berharap ini dapat membawa semangat baru bagi masyarakat dalam meningkatkan kualitas dan kapasitas SDM,” ujarnya dalam wawancara baru-baru ini.

Program ini, lanjut Reza, merupakan prioritas pemerintah daerah yang selaras dengan janji Gubernur dan Wakil Gubernur Kalteng. Meskipun beberapa program pendidikan sedang dalam tahap evaluasi, Pemprov Kalteng memastikan rencana ini akan terealisasi.
Reza juga menjelaskan perbedaan antara program Tabungan Beasiswa Kalimantan Tengah (Tabe) dengan program kuliah gratis. “Tabe adalah tabungan beasiswa, di mana uang diberikan langsung oleh pemerintah kepada mahasiswa. Dana tersebut ditransfer ke rekening mahasiswa dan dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan seperti membeli buku, memperbaiki laptop, atau kebutuhan lainnya,” jelasnya.
Berbeda dengan Tabe, program kuliah gratis melibatkan kerja sama langsung antara Pemprov Kalteng dan universitas-universitas yang telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU). “Program kuliah gratis ini merupakan kerja sama antara Pemprov Kalteng dan universitas. MoU sudah ditandatangani, dan anggaran sebesar Rp50 miliar telah disiapkan. Target kami adalah 10.000 mahasiswa yang tersebar di berbagai universitas,” ungkap Reza.
Ia menegaskan, seluruh persiapan, termasuk anggaran dan kesepakatan dengan universitas, telah rampung. “Kami sudah siap. Tinggal implementasi saja. Ini adalah langkah besar untuk memajukan pendidikan di Kalimantan Tengah,” tambahnya dengan optimisme.
Reza berharap program ini dapat menjadi solusi dalam meningkatkan akses dan kualitas pendidikan, serta mendukung visi pemerintah untuk menciptakan masyarakat yang lebih terdidik dan kompetitif. “Kami percaya bahwa pendidikan adalah kunci kemajuan Kalimantan Tengah,” tutupnya. (RH)
