Dugaan Keracunan 27 Siswa SD Usai Konsumsi MBG, Pemkot Palangka Raya dan BGN Beri Klarifikasi

HUKAM LOKAL PENDIDIKAN

Pradanamedia / Palangka Raya – Sebanyak 27 murid Sekolah Dasar (SD) di Kota Palangka Raya diduga mengalami gejala keracunan usai mengonsumsi Menu Bergizi Gratis (MBG) yang dibagikan dalam program pemerintah. Informasi tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Jayani, berdasarkan laporan dari pihak sekolah, puskesmas, dan orang tua siswa.

“Dalam dua minggu terakhir, kami menerima laporan dari beberapa pihak terkait dugaan keracunan MBG, jumlahnya sekitar 27 siswa. Laporan itu kami terima dari tenaga kesehatan, sekolah, dan juga orang tua siswa,” ujar Jayani di Kantor Wali Kota Palangka Raya, Senin (29/9/2025).

Jayani mengungkapkan, berdasarkan informasi sementara dari orang tua siswa, dugaan keracunan ini mungkin disebabkan oleh saus yang telah kedaluwarsa. Meski begitu, ia menegaskan bahwa penyebab pasti masih perlu ditelusuri lebih lanjut.

“Kami belum bisa pastikan. Perlu ditelusuri apakah kontaminasi terjadi di dapur, saat pengantaran, atau karena faktor penyimpanan makanan. Mengingat Palangka Raya adalah daerah tropis, suhu panas dan lembab bisa mempercepat pembusukan makanan,” jelasnya.

Menanggapi kabar tersebut, Wakil Wali Kota Palangka Raya, Achmad Zaini, menyatakan bahwa pihaknya belum menerima laporan resmi secara kolektif. “Kami hanya menerima laporan parsial. Belum ada data formal dari BGN yang disampaikan ke kami,” katanya.

Sebagai bentuk langkah antisipasi, Pemerintah Kota Palangka Raya telah meminta Dinas Kesehatan untuk melakukan inspeksi menyeluruh terhadap proses pengolahan hingga distribusi MBG ke sekolah-sekolah.

Pihak BGN Bantah Adanya Keracunan Massal disisi lain, Koordinator Wilayah BGN Palangka Raya, Nur Izzah Dinilah, membantah keras adanya kasus keracunan massal akibat konsumsi MBG.

“Terkait kabar yang meresahkan ini, kami langsung bergerak cepat dan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, dan sekolah terkait. Berdasarkan hasil investigasi dan data faktual yang kami miliki, kami menyatakan bahwa informasi mengenai keracunan massal tidak benar dan tidak sesuai dengan kondisi di lapangan,” tegas Nur Izzah.

Ia juga menegaskan bahwa seluruh bahan makanan, termasuk saus dan komponen lainnya dalam MBG, telah melalui pemeriksaan Quality Control (QC) yang ketat.

“Kami pastikan tidak ada bahan makanan kedaluwarsa yang digunakan, apalagi sampai dikonsumsi siswa. Keamanan gizi anak-anak adalah prioritas utama kami,” lanjutnya.

Nur Izzah juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi informasi yang belum jelas sumbernya. Ia meminta publik hanya merujuk pada pernyataan resmi dari BGN atau instansi pemerintah terkait.

Pemkot dan BGN Sepakat Tingkatkan PengawasanSebagai tindak lanjut, Pemkot Palangka Raya dan BGN berkomitmen untuk terus meningkatkan pengawasan, audit bahan baku, dan evaluasi prosedur distribusi MBG agar kejadian serupa tidak terjadi lagi.Program MBG merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam meningkatkan asupan gizi anak-anak di sekolah, sehingga integritas dan kualitas pelaksanaannya menjadi perhatian bersama. (AK)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *