PRADANAMEDIA / PALANGKA RAYA – Peredaran narkotika di Kabupaten Gunung Mas kembali terbongkar. Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kalimantan Tengah berhasil mengungkap jaringan besar dengan nilai transaksi mencapai Rp1,2 miliar.
Pengungkapan kasus ini bermula dari laporan masyarakat mengenai maraknya peredaran barang haram di wilayah Gunung Mas. Menindaklanjuti informasi tersebut, tim BNNP Kalteng bergerak cepat. Pada Rabu (20/8) pagi, mereka menggerebek sebuah rumah di Jalan MT Haryono, Kurun, dan menangkap seorang pria berinisial AD alias Bubu.
Dari tangan tersangka, petugas menyita sejumlah barang bukti berupa uang tunai, telepon genggam, serta beberapa perlengkapan lain. Tak berhenti di situ, tim kembali mengembangkan penyelidikan hingga berhasil membekuk tersangka lain berinisial FD alias Unga di kawasan Jalan KS Tubun. Dari penggeledahan, ditemukan sabu seberat 0,6 gram, uang tunai, serta dua unit ponsel.

“Dua tersangka berikut barang bukti langsung dibawa ke Kantor BNNP Kalteng untuk pemeriksaan intensif,” ungkap Kepala Bidang Pemberantasan dan Intelijen BNNP Kalteng, Ruslan Abdul Rasyid.
Malam harinya, tim kembali bergerak. Dari penggeledahan di sebuah garasi motor di Jalan Ais Nasution, ditemukan barang bukti yang jauh lebih besar: satu bungkus teh Cina berisi sabu seberat 1 kilogram, 24 butir ekstasi, sabu tambahan 3,08 gram, serta timbangan digital.
Tak berhenti sampai di sana, pengembangan kasus juga menyeret nama LH yang ditangkap pada 25 Agustus 2025. Dari rumah LH, petugas menyita sabu, uang tunai Rp1,8 miliar, serta brankas kecil berisi perlengkapan transaksi narkoba.
Hasil pemeriksaan mengungkap bahwa barang-barang tersebut didapat dari seorang bandar besar berinisial YT alias Jago. Tersangka FD mengaku, YT sendiri yang mengantarkan paket sabu dan ekstasi tersebut ke Gunung Mas pada 11 Agustus 2025 dengan kesepakatan transaksi senilai Rp1,25 miliar.
Namun, hingga kini YT alias Jago masih buron. Upaya pencarian dilakukan hingga ke area tambang emas di Desa Tumbang Miwan yang diduga menjadi lokasi persembunyiannya. Sayangnya, keberadaan YT belum terlacak.
“Kami bersama aparat terkait terus memburu YT alias Jago hingga berhasil ditangkap,” tegas Ruslan.
Pengungkapan kasus ini sekaligus menjadi alarm keras bagi masyarakat Kalimantan Tengah, khususnya di Gunung Mas. Ancaman narkotika kini menyasar hingga ke pelosok, bahkan memanfaatkan area pertambangan sebagai tempat persembunyian.
BNNP Kalteng mengajak seluruh masyarakat untuk ikut berperan aktif dalam melawan narkoba, dengan melaporkan setiap aktivitas mencurigakan di lingkungan sekitar. Karena tanpa kepedulian bersama, upaya pemberantasan narkoba akan sulit mencapai hasil maksimal. (RH)
