PRADANAMEDIA / KAPUAS – Potret pendidikan di pedalaman Kalimantan Tengah kembali mencuri perhatian publik. Jauh dari kata layak, namun tetap menjadi tumpuan harapan anak-anak desa untuk meraih masa depan.
SDN 1 Tumbang Tukun, yang terletak di Kecamatan Pasak Talawang, Kabupaten Kapuas, berdiri dengan kondisi bangunan memprihatinkan. Meski fisik sekolah nyaris roboh, aktivitas belajar tetap berlangsung dengan segala keterbatasan.
Berdasarkan pantauan di lokasi pada Senin (25/8) sore, halaman sekolah tampak dipenuhi genangan air. Dinding retak ditambal seadanya dengan papan kayu, sementara sebagian plafon bolong meninggalkan celah yang kerap meneteskan air saat hujan. Cat dinding pun telah lama mengelupas, meninggalkan kesan kusam tanpa sentuhan perawatan.

Pintu kelas yang rusak dan berlubang masih terpasang, seolah menjadi saksi keteguhan sekolah ini bertahan. Di dalam kelas, meja dan kursi tua yang rapuh tetap dipakai siswa. Papan tulis dan perlengkapan mengajar sederhana menjadi andalan para guru untuk menyampaikan ilmu. Kondisi semakin berat karena fasilitas WC sekolah juga sudah tak layak digunakan.
“Memang ada kendala, tapi kami sudah terbiasa. Sejak saya masuk ke sekolah ini tahun 2015, keadaannya tidak banyak berubah,” ujar Bebek, salah seorang guru SDN 1 Tumbang Tukun.
Meski kondisi sarana minim, proses belajar mengajar tetap berjalan. Berdasarkan data tahun ajaran 2024–2025, sekolah ini menampung 112 siswa, mayoritas anak-anak Desa Tumbang Tukun. Tenaga pengajarnya berjumlah 10 orang, terdiri dari 6 PNS dan sisanya PPPK maupun honorer.
Para guru berharap pemerintah segera turun tangan memperbaiki sekolah tersebut. “Harapannya, janji untuk membantu sekolah ini benar-benar bisa terealisasi. Namun kami diberi tahu bahwa anggaran terbatas, jadi diminta untuk bersabar,” imbuhnya.
Kisah SDN 1 Tumbang Tukun seakan menjadi cermin nyata kesenjangan pendidikan di pedalaman Kalimantan Tengah. Di tengah berbagai program pembangunan yang gencar digaungkan, masih ada sekolah-sekolah yang harus berjuang keras bertahan dalam keterbatasan. (RH)
