PRADANAMEDIA / PALANGKA RAYA – Ratusan mahasiswa dan masyarakat yang tergabung dalam Aliansi September Hitam menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng), Senin (1/9). Aksi ini digelar sebagai bentuk kekecewaan atas berbagai kebijakan yang dinilai tidak berpihak pada rakyat.
Ferdy, perwakilan mahasiswa dari BEM Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Palangka Raya, menegaskan bahwa aksi tersebut lahir dari keresahan yang nyata, bukan sekadar ikut-ikutan.
“Kami menolak kebijakan DPR yang tidak pro terhadap rakyat,” tegasnya.

Senada dengan itu, peserta aksi lainnya, Dida Pramida, menyampaikan bahwa DPRD seharusnya menjadi corong suara masyarakat Kalteng, bukan sekadar menyetujui program-program yang justru merugikan warga. Ia mencontohkan proyek Food Estate di Kalteng yang hingga kini belum memberi manfaat nyata.
“Bukan menyejahterakan, justru merusak hutan dan masyarakat tidak mendapat apa-apa,” ujarnya lantang.
Aksi yang masih berlangsung ini diwarnai orasi bergantian dari para mahasiswa dan elemen masyarakat. Kawasan sekitar Gedung DPRD Kalteng dipenuhi massa, sementara aparat keamanan memasang kawat berduri di gerbang depan dan belakang gedung sebagai langkah antisipasi.
Selain demonstran, sejumlah warga juga terlihat memadati kawasan Tugu Soekarno untuk menyaksikan jalannya aksi. Suasana semakin ramai dengan hadirnya berbagai kelompok masyarakat yang ikut memberikan dukungan moral. (RH)
