Ketua IMO: Presiden Harus Hadir Sebagai Penyejuk, Media Wajib Jaga Pemberitaan Jernih di Tengah Eskalasi Demo

NASIONAL
Bagikan Berita

PRADANAMEDIA / JAKARTA – Ketua Umum Ikatan Media Online (IMO) Indonesia, Yakub F. Ismail, menyampaikan keprihatinan mendalam atas meningkatnya eskalasi aksi demonstrasi di depan Gedung DPR RI yang kini merembet ke berbagai daerah. Aksi yang semula bertujuan menyuarakan aspirasi publik kini bergeser menjadi kericuhan, bahkan disertai penjarahan yang menimbulkan kekhawatiran di tengah masyarakat.

Menurut Yakub, kondisi ini harus segera menjadi perhatian serius semua pihak. Jika tidak ditangani bijak, potensi dampak sosial yang lebih luas dapat mengguncang sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Situasi yang kita saksikan bersama memang nyaris tidak terkendali. Karena itu, saya mengajak seluruh elemen bangsa menjaga kondusivitas dan tidak terpancing memperkeruh keadaan. Baik pemerintah, aparat, maupun masyarakat, semuanya harus menahan diri dan berbenah,” ujar Yakub di Jakarta, Senin (1/9).

Yakub menekankan perlunya langkah solutif dari pemerintah, terutama Presiden Prabowo Subianto, untuk segera meredam situasi.

“Presiden harus tampil sebagai penyejuk, memberikan kepastian sekaligus solusi yang bisa diterima publik. Kebijakan cepat dan tepat dari kepala negara sangat menentukan arah penyelesaian persoalan ini,” tegasnya.

Selain pemerintah, ia juga menyoroti peran aparat keamanan, khususnya Polri, agar tetap menjalankan tugas sesuai standar operasional prosedur (SOP).

“Polri harus hadir untuk mengayomi rakyat. Tindakan di lapangan harus proporsional, sesuai aturan, dan penuh tanggung jawab. Dengan begitu, penanganan massa tidak menimbulkan korban jiwa maupun kerugian lebih besar,” imbuhnya.

Di sisi lain, Yakub mengajak masyarakat menyampaikan aspirasi secara damai tanpa anarkisme. Menurutnya, menyuarakan pendapat adalah hak konstitusional, tetapi harus disalurkan dengan cara bermartabat.

“Jangan sampai tuntutan yang sejatinya baik kehilangan makna karena tercoreng tindakan merusak fasilitas publik atau kekerasan. Aspirasi harus dikawal dengan damai,” tuturnya.

Yakub menekankan pentingnya kedewasaan kolektif seluruh elemen bangsa. Pemerintah harus mendengar suara rakyat, aparat bertindak proporsional, dan masyarakat menyalurkan aspirasi dengan benar. Dengan demikian, jalan keluar akan lebih mudah ditemukan.

“Bangsa ini terlalu berharga untuk dikorbankan oleh konflik berkepanjangan. Pemerintah perlu membijaksanai tuntutan rakyat secara adil agar kondisi segera pulih kembali,” tandasnya.

Tak lupa, Yakub mengingatkan peran vital media di tengah situasi memanas. Media, katanya, harus hadir dengan pemberitaan yang jernih, berimbang, dan mendidik masyarakat.

“Media wajib menghadirkan informasi akurat, kredibel, dan tidak provokatif. Dengan begitu, eskalasi bisa ditekan, bukan diperkeruh,” pungkasnya. (RH)


Bagikan Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *