China Lawan Balik! Tak Gentar Hadapi Tarif 245 Persen dari AS, Klaim Ekonomi Tetap Tangguh

INTERNASIONAL

**GLOBAL/ BEIJING — Pemerintah China menegaskan bahwa mereka tidak gentar menghadapi keputusan Amerika Serikat (AS) yang menetapkan tarif impor sebesar 245 persen terhadap produk-produk dari Negeri Tirai Bambu. Pernyataan tegas ini disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri China pada Kamis (17/4), sebagai respons terhadap kebijakan tarif tambahan dari Washington.

AS, di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump, telah mengumumkan gelombang baru tarif tinggi pada Rabu (2/4), yang menargetkan berbagai negara. Meski sebagian besar negara kemudian memperoleh penangguhan selama 90 hari, China tetap menjadi target utama dari kebijakan proteksionis tersebut.

Sebagai langkah balasan, Beijing menjatuhkan tarif hingga 125 persen terhadap produk asal AS, sembari memperingatkan bahwa negosiasi hanya dapat dilanjutkan jika kedua pihak saling menghormati. Hingga saat ini, China belum menunjukkan tanda-tanda kesediaan untuk kembali ke meja perundingan.

Tak hanya itu, China juga meningkatkan tekanan diplomatik dengan mengajukan keluhan resmi ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Beijing menuduh AS melanggar prinsip-prinsip perdagangan internasional dan menyuarakan keprihatinan serius atas kebijakan tarif sepihak yang dinilai merusak stabilitas ekonomi global.

Sebagai bagian dari strategi baru, China menunjuk Li Chenggang sebagai negosiator perdagangan utama yang baru, menggantikan Wang Shouwen. Li sebelumnya merupakan perwakilan China di WTO dan dinilai memiliki pengalaman strategis untuk menghadapi eskalasi ketegangan dagang dengan AS.

Sementara itu, Presiden Trump menyatakan bahwa dirinya masih menunggu inisiatif dari pihak China untuk memulai pembicaraan dagang. Ia menegaskan bahwa langkah pertama harus datang dari Beijing, seraya menyindir bahwa “China membutuhkan uang AS”.

Ekonomi China Tetap Kuat Meski Ditekan

Di tengah tekanan perdagangan yang memanas, China tetap percaya diri terhadap ketahanan ekonominya. Wakil Direktur Biro Statistik Nasional China, Sheng Laiyun, dalam konferensi pers pada Rabu (16/4/2025), menegaskan bahwa ekonomi China tetap menunjukkan pertumbuhan yang solid.

Menurut data resmi, Produk Domestik Bruto (PDB) China tumbuh sebesar 5,4 persen pada kuartal pertama 2025 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Angka ini juga sejalan dengan pertumbuhan kuartal sebelumnya, menandakan stabilitas ekonomi di tengah ketidakpastian global.

“Kebijakan tarif tinggi dari AS tidak akan menggoyahkan tren pertumbuhan jangka panjang ekonomi China,” ujar Sheng. Ia menyebut tindakan AS sebagai bentuk proteksionisme yang merugikan semua pihak dan justru memperlambat pemulihan ekonomi dunia.

Sheng juga menegaskan bahwa China akan terus fokus pada pencapaian target pembangunan nasional, serta tetap membuka diri terhadap kerja sama global yang berdasarkan prinsip kesetaraan dan saling menghormati. (RH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *