Ronin, Tikus Afrika yang Cetak Rekor Dunia Sebagai Pahlawan Ladang Ranjau Kamboja

HUKAM INTERNASIONAL

**GLOBAL/ PHNOM PENH – Seekor tikus raksasa asal Afrika bernama Ronin mencatat sejarah baru dalam upaya kemanusiaan di Kamboja. Tikus pintar ini dinobatkan sebagai pendeteksi ranjau paling sukses di dunia setelah berhasil menemukan lebih dari 100 ranjau darat serta sisa-sisa bahan peledak militer aktif atau unexploded ordnance (UXO).

Organisasi nirlaba asal Belgia, APOPO, yang melatih Ronin, menyebut bahwa sejak dikerahkan di Provinsi Preah Vihear pada Agustus 2021, Ronin telah mendeteksi 109 ranjau darat dan 15 UXO, menjadikannya tikus dengan capaian tertinggi sepanjang sejarah.

“Prestasinya sungguh luar biasa. Ronin bukan hanya hewan pendeteksi, tapi juga rekan kerja yang sangat berharga,” kata Phanny, sang pawang, dalam pernyataan resmi APOPO.

Atas pencapaiannya, Ronin dianugerahi gelar dari Guinness World Records sebagai tikus dengan jumlah deteksi ranjau terbanyak di dunia, melampaui rekor sebelumnya yang dipegang oleh Magawa—tikus legendaris lain yang menemukan 71 ranjau dan 38 UXO selama lima tahun masa tugasnya. Magawa bahkan sempat menerima medali emas atas jasanya sebelum wafat pada 2022.

Kini di usia lima tahun, Ronin diperkirakan masih memiliki masa kerja aktif hingga dua tahun mendatang, tergantung pada kondisi kesehatannya.

Bahaya Laten Ranjau di Kamboja

Meskipun perang bersenjata di Kamboja telah berakhir sejak 1998, bahaya ranjau darat dan UXO masih membayangi kehidupan masyarakat. Jejak konflik sejak era 1960-an meninggalkan ladang ranjau luas, terutama di perbatasan dengan Thailand.

Sejak 1979, diperkirakan sekitar 20.000 orang tewas akibat ledakan ranjau, sementara jumlah korban luka-luka mencapai dua kali lipatnya. Insiden tragis terbaru terjadi pada Februari lalu di Provinsi Siem Reap, ketika dua balita menjadi korban ledakan granat berpeluncur roket yang tertanam sejak masa perang sipil.

Awalnya, pemerintah Kamboja menargetkan pencapaian wilayah bebas ranjau pada 2025. Namun, karena keterbatasan anggaran dan ditemukannya ladang ranjau baru, tenggat tersebut diperpanjang hingga lima tahun ke depan.

Tikus-Tikus Penyelamat
Ronin adalah bagian dari program unik APOPO yang melatih tikus raksasa asal Afrika (Giant African Pouched Rat) untuk mendeteksi bahan peledak. Dengan penciumannya yang luar biasa dan tubuh yang ringan sehingga tidak memicu ranjau, tikus-tikus ini mampu melakukan pekerjaan yang biasanya membutuhkan waktu lebih lama jika dikerjakan oleh manusia dengan peralatan berat.

Di tengah ancaman bahaya yang masih tersebar di tanah Kamboja, kehadiran Ronin dan rekan-rekannya menjadi harapan nyata bagi masa depan yang lebih aman. (RH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *