Pradanamedia/Palangka Raya -Pelaksanaan Sholat Idul Fitri di Kota Palangka Raya tahun ini menghadirkan suasana yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Untuk pertama kalinya, sholat Idul Fitri digelar di Bundaran Besar, ikon baru Kalimantan Tengah yang kini menjadi daya tarik bagi warga setempat. Meski belum diresmikan, ribuan warga memadati lokasi tersebut setiap Harinya.
Sebelumnya, sholat Idul Fitri berjamaah di Palangka Raya umumnya dilaksanakan di Masjid Raya Darussalam. Namun, tahun ini Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah memutuskan untuk menggelar sholat Id di Bundaran Besar Palangka Raya yang juga berfungsi sebagai ruang terbuka hijau (RTH), memberikan Suasana baru bagi masyarakat. Langkah ini bertujuan untuk memanfaatkan area publik yang lebih luas sehingga dapat menampung lebih banyak jamaah dengan kenyamanan lebih baik.
Selain di Bundaran Besar, sholat Idul Fitri juga dilaksanakan di beberapa lokasi lain di Kota Palangka Raya, antara lain:
- Lapangan BI
- Masjid Agung Darussalam
- Masjid Agung Kecubung
- Beberapa masjid di lingkungan permukiman warga
Panitia penyelenggara telah melakukan berbagai persiapan untuk memastikan kelancaran pelaksanaan ibadah, termasuk penataan tempat sholat, penyediaan fasilitas air wudhu, dan pengaturan lalu lintas di sekitar lokasi-lokasi utama. Petugas keamanan dari kepolisian dan dinas terkait juga dikerahkan untuk mengatur arus lalu lintas serta menjaga ketertiban selama pelaksanaan sholat Id.
Selain itu, warga yang hadir diimbau untuk membawa perlengkapan ibadah sendiri, seperti sajadah dan mukena, serta tetap menjaga kebersihan lingkungan sekitar usai sholat. Diharapkan, pelaksanaan sholat Id tahun ini tidak hanya menjadi momen spiritual, tetapi juga mencerminkan kesadaran masyarakat dalam menjaga ketertiban dan kebersihan ruang publik.
Dengan adanya beragam pilihan lokasi ini, masyarakat Kota Palangka Raya dapat memilih tempat yang paling nyaman dan dekat dengan tempat tinggal mereka untuk melaksanakan ibadah sholat Idul Fitri tahun ini. Pelaksanaan sholat di Bundaran Besar pun diharapkan menjadi awal dari pemanfaatan ruang terbuka yang lebih luas untuk kegiatan keagamaan dan sosial lainnya di masa mendatang. (KN)
