Tagar #PertamaxAdalahPertalite Viral, Publik Soroti Dugaan Korupsi di Anak Perusahaan Pertamina

EKONOMI NASIONAL

Palangka Raya – Media sosial tengah diramaikan oleh tagar #PertamaxAdalahPertalite yang menjadi perbincangan hangat di berbagai platform, terutama Tiktok, X (Twitter) dan Instagram. Tagar ini mencuat sebagai bentuk protes publik terhadap dugaan mega korupsi di anak perusahaan Pertamina, yang diduga berimbas pada kualitas bahan bakar yang dijual ke masyarakat.

Skandal dugaan korupsi di mana PT Pertamina Patra Niaga diduga mengoplos bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax dengan Pertalite, membuat publik geram dan menumpahkan amarah mereka di media sosial.

Usai Kejaksaan Agung mengungkap skandal ini pada Senin malam, 24 Februari 2025, akun resmi Pertamina langsung diserbu warganet. Puluhan ribu komentar bermunculan di unggahan terbaru mereka, mempertanyakan kejujuran perusahaan dan mengecam praktik curang yang merugikan masyarakat.

Warganet menyoroti adanya dugaan bahwa kualitas BBM jenis Pertamax kini setara dengan Pertalite, tetapi dengan harga yang jauh lebih mahal. Hal ini memicu kekecewaan luas, terutama di tengah kondisi ekonomi yang semakin sulit.

“Udah bayar mahal, tapi kualitasnya mirip Pertalite. Rakyat disuruh hemat, tapi elit sibuk korupsi! #PertamaxAdalahPertalite,” tulis salah satu akun di X.

Tagar ini juga berkaitan dengan dugaan skandal mega korupsi di anak perusahaan Pertamina yang mencuri perhatian publik. Kasus tersebut dikabarkan melibatkan dana triliunan rupiah, yang semestinya digunakan untuk pengelolaan energi nasional.

Sejumlah pengamat ekonomi dan energi turut mengomentari fenomena ini. Menurut mereka, jika benar terjadi manipulasi dalam distribusi atau kualitas BBM, maka ini adalah bentuk pengkhianatan terhadap kepercayaan masyarakat.

Hingga saat ini, pihak Pertamina belum memberikan klarifikasi resmi terkait tagar viral tersebut. Namun, tekanan publik terus meningkat, dengan banyaknya tuntutan agar pemerintah dan lembaga terkait segera melakukan audit menyeluruh terhadap distribusi dan kualitas BBM di Indonesia.

Apakah isu ini hanya sekadar persepsi publik atau ada fakta di baliknya? Masyarakat kini menantikan jawaban dari pihak berwenang. (KN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *