IKN Siapkan “Storyteller Nusantara”: Gen Z Sepaku Digembleng Jadi Kreator Cerdas dan Beretika Digital

INSFRASTRUKTUR NASIONAL
Bagikan Berita

PRADANAMEDIA / NUSANTARA – Proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) kini memasuki tahap yang paling menentukan: pembangunan sumber daya manusia (SDM). Setelah fokus pada infrastruktur fisik, kini Otorita IKN mengarahkan perhatian pada pembentukan karakter dan kompetensi generasi muda lokal agar mampu menjadi bagian dari ekosistem kota cerdas di masa depan.

Untuk itu, Otorita IKN bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) dalam sebuah program intensif bertajuk “Glo-Up: 1000 Ide”, yang digelar di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur. Kegiatan ini diikuti oleh 535 pelajar dari tingkat SMP hingga SMK, dan bertujuan menyiapkan 1.000 talenta muda lokal agar menguasai keterampilan digital, khususnya dalam bidang media sosial dan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI).

“Menyiapkan SDM untuk ibu kota jauh lebih sulit daripada membangun sarana dan prasarana,” ujar Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, Baru-baru ini.
“Sebentar lagi, kita akan menjadikan Sepaku sebagai Menteng-nya Nusantara—sebuah kawasan yang hidup, cerdas, dan berkarakter,” tambahnya.

Sebagai bentuk nyata komitmen, Basuki juga mengumumkan beasiswa penuh bagi tiga pelajar lokal Sepaku yang berhasil lolos seleksi masuk ke ITB. Langkah ini diharapkan dapat menjadi simbol lahirnya generasi baru Nusantara yang unggul dan berdaya saing global.

IKN sebagai Peradaban Digital Baru

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, menegaskan bahwa IKN bukan sekadar proyek pembangunan fisik, tetapi juga proyek kebudayaan dan peradaban.

“IKN bukan hanya gedung-gedung megah, melainkan simbol peradaban baru yang cerdas dan beretika digital,” kata Hetifah.

Menurutnya, pelatihan ini menjadi titik awal bagi Gen Z Sepaku untuk tampil sebagai “Storyteller Masa Depan Nusantara” — generasi yang tidak hanya menciptakan konten menarik, tetapi juga bermakna, beretika, dan memperkuat identitas Nusantara sebagai kota beradab digital.

Belajar dari Praktisi dan Akademisi Kreatif

Untuk mengasah kreativitas para peserta, Otorita IKN dan ITB menghadirkan sejumlah narasumber terkemuka dari dunia kreatif, antara lain Denny Darko — magician sekaligus praktisi digital kreatif Indonesia, serta Gina Fajri dan Aldy Irfan dari Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB.

Mereka memberikan bimbingan langsung tentang cara berpikir kreatif, strategi bercerita digital, hingga penggunaan teknologi AI untuk produksi konten. Pendekatan ini diharapkan mampu membuka cakrawala baru bagi pelajar lokal agar mampu bersaing di era transformasi digital, tanpa meninggalkan akar budaya dan nilai etika.

Membangun IKN dari Pikiran hingga Perilaku

Kegiatan ini sekaligus menegaskan pergeseran paradigma pembangunan IKN — dari sekadar proyek infrastruktur menuju pembangunan manusia dan peradaban. Jika sebelumnya fokus IKN lebih banyak pada jalan, gedung, dan jembatan, kini pembangunan diarahkan pada pembentukan mental, karakter, dan literasi digital masyarakatnya.

Dengan langkah ini, Otorita IKN berupaya memastikan bahwa Nusantara bukan hanya ibu kota baru secara geografis, tetapi juga pusat lahirnya generasi baru Indonesia — kreatif, kritis, dan beretika dalam memanfaatkan teknologi. (RH)


Bagikan Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *