PRADANAMEDIA/PALANGKARAYA – Suasana penuh khidmat menyelimuti Aula Utama Kanwil Kemenag Kalimantan Tengah (Kalteng) saat pemerintah provinsi bersama Kantor Wilayah Kemenag secara resmi melepas kafilah Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Internasional ke-1 Tahun 2025, awal pekan malam lalu.
Acara yang dihadiri jajaran pejabat, pimpinan pondok pesantren, serta para peserta ini menjadi momentum penting bagi Kalteng untuk berkiprah di ajang keilmuan Islam tingkat internasional.
Asisten Sekda Bidang Administrasi Umum, Ir. Hj. Sunarti, M.M., mewakili Gubernur Kalteng menegaskan bahwa keberangkatan kafilah tidak semata-mata mengikuti kompetisi, tetapi juga mengemban misi mulia menjaga dan menghidupkan khazanah keilmuan Islam warisan para ulama.
“Semoga langkah ini membawa berkah, mengharumkan nama daerah kita di tingkat internasional, serta melahirkan prestasi yang membanggakan,” ungkapnya dalam sambutan.
Sementara itu, Plt. Kakanwil Kemenag Kalteng, H. Hasan Basri, S.Ag., M.A.P., menekankan bahwa MQK merupakan wadah strategis untuk memperkuat karakter, memperluas cakrawala ilmu, sekaligus menumbuhkan kecintaan santri terhadap kitab kuning sebagai warisan ulama salaf.
Prosesi pelepasan ditandai dengan penyerahan bendera kafilah, pengalungan tanda pengenal, dan doa bersama untuk keselamatan sekaligus keberhasilan para peserta. Sebanyak sembilan santri terbaik asal Kalteng didampingi pembina serta official dipercaya mewakili daerah pada ajang bergengsi ini.
MQK Internasional ke-1 akan digelar awal Oktober di Pondok Pesantren As’adiyah, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan. Kompetisi tersebut akan mempertemukan santri-santri pilihan dari berbagai provinsi di Indonesia dan sejumlah negara Asia Tenggara untuk unjuk kemampuan dalam membaca, memahami, dan menguraikan kandungan kitab kuning secara mendalam.
Acara pelepasan berlangsung lancar, penuh semangat kebersamaan, dan diwarnai doa agar para duta Kalteng mampu tampil maksimal sekaligus menjadi teladan dalam menjaga tradisi keilmuan Islam di era modern. (AMH)