PRADANAMEDIA / JAKARTA – Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo atau Jokowi, resmi masuk dalam jajaran Dewan Penasihat Global Bloomberg New Economy. Kabar ini diumumkan melalui laman resmi Bloomberg, yang menyebut dewan tersebut dibentuk pada April 2025 untuk menjawab tantangan global yang semakin kompleks.
Bloomberg menegaskan, kelompok penasihat ini terdiri dari figur-figur berpengalaman di bidang bisnis internasional, pemerintahan, hingga organisasi multilateral. Kehadiran mereka dinilai krusial untuk memberikan pandangan strategis dalam mencari solusi atas berbagai persoalan dunia.
“Kelompok penasihat ini membawa pengalaman di level tertinggi bisnis, pemerintahan, dan organisasi multilateral. Masukan mereka sangat penting dalam membimbing upaya kami,” tulis Bloomberg dalam pernyataannya.

Jokowi, Satu-satunya Mantan Kepala Negara
Dalam daftar tersebut, Jokowi menjadi satu-satunya mantan kepala negara. Tokoh lainnya yang turut ditunjuk antara lain Wakil Direktur Pelaksana Pertama IMF Gita Gopinath, CEO Soros Fund Management Dawn Fitzpatrick, Pendiri TIG Africa Josephine Wapakabulo, serta Wakil Perdana Menteri Singapura Gan Kim Yong.
Bloomberg menggambarkan Jokowi sebagai politisi, insinyur, sekaligus pengusaha, yang menjabat sebagai Presiden Indonesia pada periode 2014–2024. Ia juga disebut sebagai presiden pertama Indonesia yang tidak berasal dari kalangan elite politik maupun militer.
Meski alasan spesifik penunjukan Jokowi tidak dijelaskan, Bloomberg menekankan bahwa dewan penasihat global ini dirancang untuk mengandalkan pengalaman para tokoh dunia dalam menavigasi ketidakpastian global.
Kiprah Bloomberg New Economy
Sejak berdiri pada 2018, Bloomberg New Economy berfokus pada dinamika pergeseran kekuatan ekonomi global dari Barat ke Timur, serta dari Utara ke Selatan. Organisasi ini rutin menggelar forum internasional di berbagai kota besar dunia seperti Singapura, Beijing, Marrakesh, dan São Paulo.
Forum tersebut menghadirkan kepala negara, CEO perusahaan multinasional, investor, hingga inovator, dengan tujuan mendorong dialog terbuka mengenai isu-isu global, mulai dari persaingan geopolitik Amerika Serikat–China, risiko rantai pasok, strategi bisnis internasional, hingga mobilisasi modal untuk kepentingan publik.
Penanda Kiprah Internasional Jokowi
Penunjukan Jokowi ini sekaligus menjadi penanda kiprahnya di panggung internasional pasca-pensiun dari kursi presiden. Dengan bergabungnya ia dalam dewan penasihat global, Jokowi diharapkan mampu menyuarakan perspektif Indonesia dan kawasan Asia Tenggara dalam percaturan ekonomi serta geopolitik dunia. (RH)
