Waspada Puncak Kemarau: Menhut Raja Juli Peringatkan Ancaman Karhutla Awal Agustus

NASIONAL PEMERINTAHAN

**PRADANAMEDIA / JAKARTA – Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni mengeluarkan peringatan serius terkait meningkatnya risiko kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada 10 hari pertama bulan Agustus 2025, yang diprediksi menjadi puncak musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia.

Peringatan ini disampaikan Raja Juli saat menghadiri Rapat Monitoring Karhutla bersama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto dan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, Senin (28/7).

“Dalam rapat, Kepala BNPB dan Kepala BMKG mengingatkan bahwa awal Agustus adalah periode paling rawan. Curah hujan sangat rendah, lahan mengering, dan potensi terjadinya karhutla sangat tinggi hampir di seluruh provinsi,” ujar Raja Juli.

Ia menekankan pentingnya sinergi semua pihak dalam menghadapi ancaman ini. “Kita harus bergotong royong di 10 hari awal Agustus agar tidak ada api yang menyala dan meluas,” ucapnya.

Langkah Terpadu Penanggulangan Karhutla

Dalam kesempatan yang sama, Raja Juli juga menyampaikan laporan penanganan karhutla yang sudah dilakukan secara menyeluruh, baik lewat jalur darat maupun udara. Di darat, tim gabungan TNI, Polri, Manggala Agni, dan BNPB telah diterjunkan ke sejumlah titik rawan. Sementara itu, dari udara, operasi modifikasi cuaca (OMC) dan heli water bombing terus digencarkan untuk mencegah penyebaran api.

“Kebakaran hutan dan lahan adalah tanggung jawab kita bersama. Semua elemen bangsa, baik pemerintah pusat, daerah, maupun masyarakat sipil, harus terlibat aktif,” ujarnya.

Raja Juli juga menegaskan pentingnya penegakan hukum bagi para pelaku pembakaran. Menurutnya, keberhasilan pencegahan karhutla sangat bergantung pada efek jera terhadap para pemilik lahan maupun cukong yang kerap memanfaatkan celah hukum. “Penegakan hukum yang tegas dan konsisten bisa menjadi kunci utama,” katanya.

BNPB Tegaskan Peran Koordinasi Terpadu

Senada dengan Menhut, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menambahkan bahwa kerja sama lintas sektor menjadi kunci keberhasilan pemadaman karhutla di Riau baru-baru ini.

“Selama sepekan, Menteri Kehutanan memimpin langsung operasi darurat karhutla di Riau. Penanganan yang terintegrasi lewat jalur darat, OMC, dan udara terbukti berhasil mengendalikan api,” ujar Suharyanto. (RH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *