Wakapolri Baru Harus Sejalan dengan Visi Prabowo, DPR: Tak Sekadar Senioritas, tapi Mampu Bekerja untuk Rakyat

NASIONAL PEMERINTAHAN

**PRADANAMEDIA / JAKARTA – Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi NasDem, Rudianto Lallo, menekankan bahwa calon Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Wakapolri) yang akan menggantikan Komjen Ahmad Dofiri haruslah sosok yang mampu memahami dan menerjemahkan visi Presiden Prabowo Subianto.

“Yang paling penting adalah mampu menerjemahkan keinginan Bapak Presiden. Itu hal utama,” ujar Rudianto kepada wartawan di Gedung DPR, Kamis (3/7).

Menurut Rudianto, Wakapolri yang baru juga harus bisa mengambil peran aktif dalam mendukung program-program prioritas pemerintah, terutama yang berhubungan langsung dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Seperti program makan bergizi, ketahanan pangan, hingga peningkatan produksi jagung. Wakapolri harus mendukung penuh agenda Presiden dalam membangun rakyat,” jelasnya.

Harus Jadi Tandem Strategis Kapolri

Selain itu, Rudianto menilai bahwa figur pengganti Komjen Dofiri haruslah sosok yang mampu menjadi tandem strategis bagi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, serta mendukung transformasi Polri menjadi lembaga yang profesional, humanis, dan dekat dengan masyarakat.

“Yang dibutuhkan adalah figur yang bisa berjalan seirama dengan Kapolri, serta membawa Polri menuju institusi yang lebih baik dari capaian saat ini,” ungkapnya.

Rudianto juga menekankan bahwa penunjukan Wakapolri merupakan kewenangan Kapolri yang dilakukan melalui konsultasi dengan Presiden. Ia menyebut Kapolri telah memberi sinyal akan memilih sosok yang memiliki kesamaan karakter dan etos kerja dengan Komjen Dofiri.

“Pak Kapolri sudah sampaikan bahwa ia akan memilih sosok yang mirip dengan Pak Dofiri. Yang penting adalah sosok tersebut bisa satu visi, punya semangat yang sama, dan bisa menyatu dengan ritme kerja Kapolri,” ucapnya.

Tak Perlu Ributkan Senioritas

Menanggapi isu potensi kecemburuan di internal Polri apabila Wakapolri dijabat oleh perwira dari angkatan lebih muda, Rudianto mengimbau agar hal itu tidak menjadi polemik. Menurutnya, yang lebih utama adalah kesamaan visi dan loyalitas terhadap pimpinan serta negara.

“Apakah dia dari angkatan senior atau junior, itu tidak terlalu penting. Yang terpenting adalah Wakapolri bisa bekerja sama dengan Kapolri dan mampu menjalankan visi Presiden,” tegasnya.

Ia juga mengingatkan publik agar tidak terlalu berspekulasi mengenai nama atau latar belakang calon yang akan dipilih. “Kalau menilik dari pengalaman sebelumnya, Pak Dofiri adalah yang paling senior saat dipilih. Mungkin kali ini juga akan serupa, tapi sepenuhnya kita serahkan kepada Kapolri dan Presiden,” katanya.

Polri Harus Hadir di Tengah Rakyat

Menutup pernyataannya, Rudianto menggarisbawahi bahwa pergantian pejabat tinggi di Polri bukan sekadar soal jabatan, melainkan momentum untuk memperkuat kehadiran institusi Polri di tengah masyarakat.

“Yang lebih penting dari semua ini adalah bagaimana Polri terus hadir bersama rakyat, mengayomi, dan memberikan rasa aman,” pungkasnya. (RH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *