Wabup Gunung Mas Minta Warga Kelola Sampah Bijak Lewat Bank Sampah

LOKAL SOSIAL BUDAYA
Bagikan Berita

Pradanamedia/Gunung Mas – Pemerintah Kabupaten Gunung Mas terus mendorong kesadaran masyarakat untuk mengelola sampah dengan bijak. Hal itu disampaikan Wakil Bupati Gunung Mas Ir. Efrensia L.P. Umbing, M.Si. saat membuka kegiatan Sosialisasi Pengolahan Sampah Melalui Bank Sampah di Gedung GPU Damang Batu, Kuala Kurun, Kamis (13/11/2025).

Acara yang digelar diinisiasi Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Gunung Mas bersama Gabungan Organisasi Wanita (GOW). Hadir dalam kegiatan tersebut perwakilan DPRD, Polres, Kodim, kepala sekolah, dan berbagai organisasi masyarakat.

“Pengelolaan sampah bukan cuma tugas pemerintah, tapi tanggung jawab bersama. Kalau kita tidak mulai dari rumah, dampaknya akan kita rasakan sendiri,” kata Efrensia dalam sambutannya.

Gunung Mas Ditetapkan Daerah Darurat Sampah

Efrensia mengungkapkan, persoalan sampah kini menjadi isu besar di Gunung Mas. Berdasarkan SK Menteri Lingkungan Hidup Nomor 302 Tahun 2025, daerah ini mendapat sanksi administratif berupa penghentian sistem pembuangan terbuka di TPA Kuala Kurun. Bahkan lewat SK Nomor 2567 Tahun 2025, Gunung Mas ditetapkan sebagai daerah dengan kedaruratan sampah.

“Ini jadi alarm bagi kita semua. Kita harus konsisten, kompak, dan bergerak bersama menangani sampah,” ujarnya.

Dorong Warga Terapkan Prinsip 3R

Wabup juga mengajak masyarakat mulai memilah sampah dari rumah tangga dengan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Menurutnya, langkah sederhana ini bisa memberi dampak besar bagi lingkungan.

“Sampah organik jangan dibuang ke TPS karena bisa hasilkan gas metana yang memicu kebakaran di TPA. Sampah organik bisa dijadikan kompos atau pakan ternak,” jelasnya.

Sedangkan sampah anorganik seperti plastik, kertas, dan logam bisa disetorkan ke bank sampah untuk didaur ulang. “Kalau ini berjalan, sampah yang ke TPS tinggal residu yang memang tak bernilai ekonomi,” tambahnya.

Target Adipura 2026

Efrensia menyebut, pemerintah daerah menargetkan Gunung Mas bisa meraih penghargaan Adipura tahun depan.

“Saya ingin Gunung Mas dikenal sebagai kota bersih, bukan kota kotor dalam penilaian Adipura,” tegasnya.

Ia pun mengajak seluruh masyarakat, komunitas, dan perangkat daerah untuk jadi garda terdepan dalam budaya hidup bersih. “Mari mulai dari diri sendiri. Ketika satu orang berbuat baik, dunia mulai berubah,” tutupnya.

Latar Kegiatan

Sosialisasi ini juga diisi dengan penyampaian materi pengelolaan sampah, diskusi interaktif, dan foto bersama. Kegiatan tersebut menjadi bagian dari peringatan 80 Tahun Palang Merah Indonesia (PMI), yang mengusung semangat aksi nyata untuk lingkungan. (AK)


Bagikan Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *