Jakarta – Dugaan aksi pemerasan yang dilakukan aparat Kepolisian Indonesia saat gelaran Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024 menjadi sorotan, tidak hanya di dalam negeri tetapi juga hingga ke Malaysia. Kasus ini mencuat setelah seorang Warga Negara Malaysia melaporkan kejadian tersebut melalui akun X @/Twt_Rave.
Dalam unggahannya, akun tersebut menyebut sejumlah penonton ditangkap oleh petugas dengan tuduhan menggunakan obat-obatan terlarang selama konser. Meski hasil tes urine menunjukkan negatif, petugas tetap meminta sejumlah uang jika ingin dibebaskan. Nominal yang diminta dikabarkan mencapai RM 90-200 ribu.
Menanggapi viralnya informasi ini, pihak kepolisian melalui Propam Polda Metro Jaya dan Polri menyatakan telah memulai investigasi untuk mengusut tuntas dugaan tersebut.
Di sisi lain, pihak penyelenggara DWP juga menyatakan komitmennya bekerja sama dengan pemerintah untuk menyelidiki insiden ini. Mereka berjanji akan mengambil langkah-langkah konkret agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.
Kasus ini memicu perhatian luas, baik dari warganet maupun masyarakat internasional, dan menjadi peringatan akan pentingnya integritas serta profesionalisme aparat dalam menjaga keamanan publik. (KN)
