Pradanamedia/Palangka Raya – Isu dugaan utang miliaran rupiah yang membelit RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya kini menjadi perhatian publik. Tidak hanya menjadi bahan perbincangan masyarakat, persoalan ini juga ramai diperbincangkan di berbagai platform media sosial.
Menanggapi sorotan tersebut, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSUD Doris Sylvanus, Suyuti Syamsul, memberikan klarifikasi. Ia mengungkapkan bahwa krisis keuangan yang dihadapi saat ini merupakan dampak dari kebijakan manajerial di masa lalu yang dinilai kurang tepat.
“Ini adalah sesuatu yang tidak seharusnya dilakukan oleh pejabat sebelumnya. Akibatnya, rumah sakit mengalami kerugian dan kondisi keuangan menjadi defisit,” ujar Suyuti, Selasa (4/6/2025).
Ia menekankan bahwa situasi ini harus menjadi pembelajaran bagi semua pihak agar tidak mengambil keputusan jangka pendek yang justru merugikan di masa depan. “Kita harus berhati-hati agar tidak tergoda dengan kepentingan sesaat yang berisiko membawa dampak buruk, baik bagi diri sendiri maupun masyarakat,” lanjutnya.
Kendati tengah menghadapi tekanan finansial, pihak RSUD Doris Sylvanus menegaskan bahwa pelayanan kepada masyarakat tetap menjadi prioritas utama. Upaya penyelesaian masalah utang terus dilakukan secara bertahap dan terstruktur.
“Tidak ada penurunan layanan. Kami tetap berkomitmen memberikan pelayanan kesehatan yang profesional dan optimal bagi masyarakat,” tutup Suyuti. (KN)
