Tragedi Longsor di Mojokerto: 10 Nyawa Melayang, Kemensos Gerak Cepat Salurkan Bantuan

NASIONAL PEMERINTAHAN

**PRADANAMEDIA/ JAWA TIMUR – Bencana tanah longsor melanda akses Jalan Mojokerto–Kota Batu di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, pada Kamis (3/4). Peristiwa memilukan ini menimpa dua mobil dan satu sepeda motor yang tengah melintas, dan merenggut sepuluh korban jiwa.

Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyampaikan bahwa Taruna Siaga Bencana (Tagana) dari Kemensos yang berada di wilayah Mojokerto-Batu langsung bergerak cepat melakukan proses evakuasi bersama tim SAR, Dinas Sosial, serta para relawan.

“Tagana Mojokerto bersama unsur lainnya telah mendirikan dapur umum di lokasi untuk memenuhi kebutuhan konsumsi para relawan yang masih melakukan pencarian dan evakuasi korban,” ungkap Gus Ipul dalam keterangan tertulis , Sabtu (5/4).

Evakuasi Selesai, Bantuan Mengalir

Menurut Gus Ipul, proses evakuasi telah dihentikan pada Jumat (4/4) setelah seluruh korban berhasil ditemukan. Saat ini, Kemensos tengah melakukan koordinasi lintas lembaga untuk segera menyalurkan santunan kepada para ahli waris korban meninggal dunia.

Tak hanya itu, Kemensos juga mengirimkan perlengkapan dapur umum dengan kapasitas memasak hingga 500 porsi guna mendukung kebutuhan logistik di lokasi bencana.

“Kami telah menginstruksikan agar santunan segera disalurkan. Pendataan dan verifikasi korban juga tengah dilakukan,” tambahnya.

Daftar Korban Meninggal Dunia

Berikut adalah daftar nama korban jiwa dalam tragedi longsor tersebut:

  1. Masjid Zatmo Setio (31) – Sopir Innova, warga Desa Kloposepuluh, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo.
  2. Rani Anggraeni (28) – Warga Desa Kloposepuluh, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo.
  3. Syahrul Nugroho Rangga Setiawan (6) – Anak-anak, warga Desa Kloposepuluh, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo.
  4. Putri Qiana Ramadhani (2) – Balita, warga Desa Kloposepuluh, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo.
  5. H. Wahyudi (71) – Warga Desa Kloposepuluh, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo.
  6. Hj. Jainah (61) – Warga Desa Kloposepuluh, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo.
  7. Saudah (70) – Warga Desa Suruh, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo.
  8. Fitria Handayani (27) – Warga Dusun Urung-Urung, Desa Jatijejer, Kecamatan Trawas, Mojokerto.
  9. Ahmad Fiki Muzaki (28) – Warga Dusun Urung-Urung, Desa Jatijejer, Kecamatan Trawas, Mojokerto.
  10. Mikaila FZ (3,5 tahun) – Anak-anak, warga Dusun Urung-Urung, Desa Jatijejer, Kecamatan Trawas, Mojokerto.

Penanganan Pasca-Bencana Jadi Prioritas

Kemensos menegaskan bahwa penanganan pasca-bencana tidak hanya difokuskan pada bantuan logistik, tetapi juga pendampingan kepada keluarga korban. Bantuan psikososial akan disiapkan melalui Pekerja Sosial dan Tagana untuk membantu keluarga menghadapi trauma pasca-kehilangan. (RH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *