**GLOBAL/ GUANGXI – Suasana haru dan penghormatan dalam peringatan Festival Ching Ming berubah menjadi kejutan tak terduga bagi seorang pria di Guangxi, China. Saat hendak berziarah ke makam leluhurnya, pria yang dikenal dengan nama Bapak Soo justru mendapati bahwa makam keluarganya telah lenyap diganti dengan hamparan kebun tebu.
Yang lebih mengejutkan, bukan hanya makam keluarganya yang hilang, tetapi seluruh area pemakaman telah diratakan dan diubah fungsi secara total. Di lokasi, Soo melihat sebuah buldoser tengah beroperasi dan beberapa petani bekerja di sekitar lahan yang dulunya tempat peristirahatan terakhir bagi para leluhur.
“Pejabat desa menyewakan tanah ini kepada kami, jadi kami mengubahnya menjadi ladang tebu,” ujar salah satu petani yang ditemui Soo di lokasi, sebagaimana dikutip dari World of Buzz, Senin (7/4).

Tanah tersebut sebelumnya memang disediakan oleh pihak desa untuk keluarga Soo sebagai tempat pemakaman. Namun, tanpa pemberitahuan apa pun, otoritas desa memutuskan untuk menyewakan lahan itu kepada petani dan memerintahkan perataan area tersebut—secara otomatis menghilangkan makam-makam yang ada di atasnya.
Yang menyedihkan, keluarga Soo tidak mendapatkan pemberitahuan maupun kesempatan untuk memindahkan makam secara layak. Kini, dengan lahan yang telah berubah bentuk sepenuhnya, hampir mustahil untuk mengidentifikasi letak makam-makam tersebut secara akurat.
Diketahui, awalnya terdapat empat makam keluarga Soo di lokasi itu. Walau satu per satu kuburan mulai ditemukan, identitas jenazah di dalamnya tidak bisa dipastikan lagi.
Bapak Soo telah mencoba melakukan dialog dengan pihak aparat desa. Namun, jika tidak ada titik temu, ia berencana untuk membawa kasus ini ke jalur hukum.
Insiden ini menuai simpati dan kemarahan publik setelah videonya tersebar luas di media sosial Tiongkok, khususnya platform Weibo. Banyak warganet mengecam tindakan sepihak aparat desa dan menuntut pertanggungjawaban atas lenyapnya tempat suci keluarga Soo. (RH)
