Tanjung Keluang: Surga Tersembunyi di Kalimantan Tengah yang Wajib Masuk Bucket List Liburanmu

HIBURAN LOKAL

**PRADANAMEDIA / KOTAWARINGIN BARAT – Jika kamu mulai bosan dengan liburan ke pantai yang hanya menawarkan pasir dan laut saja, saatnya mencoba pengalaman yang benar-benar berbeda di Tanjung Keluang. Terletak di Desa Kubu, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, destinasi ini menyajikan pengalaman menyeluruh yang menyatu dengan alam dan edukasi konservasi.

Dengan luas sekitar 2.000 hektare, Tanjung Keluang merupakan bagian dari kawasan Taman Wisata Alam yang dilindungi. Tak heran, suasana di sini masih alami: udara bersih, tenang, dan sangat sejuk. Bahkan, kawasan ini pernah meraih Juara I kategori Ekowisata dalam Ajang Pesona Indonesia (API) Award 2021—sebuah pengakuan yang menunjukkan keistimewaan destinasi ini.

Cara Menuju Tanjung Keluang: Perjalanan Seru Penuh Kejutan

Untuk menuju ke Tanjung Keluang, kamu cukup menempuh perjalanan sekitar 40 menit dari Pangkalan Bun menuju Pantai Kubu. Dari sana, perjalanan dilanjutkan menyeberang menggunakan kelotok atau perahu nelayan dengan tarif sekitar Rp20.000 per orang. Waktu tempuh laut sekitar 15–20 menit. Kalau ingin lebih cepat, tersedia juga speedboat yang bisa mengantar hanya dalam 7–10 menit.

Uniknya, selama perjalanan laut, kamu akan disuguhi pemandangan yang tak biasa. Ikan-ikan kecil melompat seperti flashmob, ikan julung-julung dengan moncong runcing, hingga kemungkinan melihat lumba-lumba liar yang muncul menyambut perahu. Suatu pengalaman yang akan membuatmu enggan mengalihkan pandangan ke ponsel.

Setibanya di Tanjung Keluang: Damai Seperti Pulau Pribadi

Saat mendarat di dermaga Tanjung Keluang, kamu akan langsung merasakan atmosfer yang berbeda—seolah berada di pulau pribadi. Suara kicauan burung, angin laut yang sejuk, dan fenomena unik berupa matahari terbit dan tenggelam dari satu titik yang sama menjadikan tempat ini begitu magis dan langka.

Dua Zona, Dua Fungsi Penting

Tanjung Keluang dibagi menjadi dua zona utama:

  1. Zona Pemanfaatan – Terbuka untuk wisatawan dan berfungsi sebagai zona konservasi dan edukasi.
    Di sinilah kamu bisa:
    • Berjemur dan bersantai di pantai berpasir putih
    • Berkemah bersama teman-teman
    • Mengunjungi penangkaran penyu, tempat kamu bisa melihat penyu sisik dan penyu hijau yang dirawat dalam akuarium dan kolam alami.
  2. Zona Inti – Merupakan kawasan yang tidak bisa dimasuki umum karena menjadi habitat alami berbagai satwa liar.
    Di sini hidup beruang madu, orang utan, burung rangkong, rusa, hingga biawak. Area ini penting untuk perlindungan keanekaragaman hayati dan keamanan pengunjung.

Satwa dan Tumbuhan Langka Menyambutmu

Menjelajah Tanjung Keluang bukan hanya soal pantai, tapi juga soal melihat keajaiban alam yang hidup. Kamu bisa berkesempatan menjumpai:

  • Bekantan, monyet berhidung panjang khas Kalimantan
  • Pesut, lumba-lumba air tawar yang langka
  • Musang air, elang laut, hingga babi hutan

Tapi perlu waspada juga, karena ada predator kecil seperti biawak dan kepiting hantu yang kerap mengincar telur-telur penyu.

Sementara itu, vegetasi khas pantai seperti cemara laut, pandan laut, waru laut, ketapang, dan kangkung-kangkungan mendominasi kawasan ini. Tumbuhan ini bukan hanya memperindah lanskap, tapi juga berfungsi sebagai pelindung alami habitat penyu.

Lebih dari Sekadar Liburan

Tanjung Keluang bukan hanya tempat liburan, tapi juga tempat belajar, merenung, dan menyatu dengan alam. Di sini, kamu bisa memahami pentingnya konservasi, menghargai kehidupan liar, dan menikmati keindahan tanpa harus jauh-jauh ke luar negeri.

Jadi, tunggu apa lagi?
Tanjung Keluang layak masuk dalam daftar liburanmu selanjutnya. Nikmati suasana eksotis Kalimantan Tengah yang menenangkan jiwa dan menyegarkan pikiran. (RH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *