**PRADANAMEDIA/ NUSANTARA — Penataan kawasan Sepaku di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, tengah digarap sebagai bagian penting dari transformasi wajah Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Proyek yang berlokasi di luar Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) ini menjadi prioritas pemerintah untuk menciptakan tata ruang yang bersih, fungsional, dan estetis di pintu gerbang IKN.
Dikelola langsung oleh Otorita IKN melalui proses tender yang tercatat di sistem LPSE Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), proyek ini sepenuhnya didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, menyampaikan bahwa penataan Sepaku merupakan bagian dari pengembangan Wilayah Perencanaan (WP) II Barat IKN. Tujuan utama proyek ini adalah memastikan kawasan sekitar IKN tidak berkembang secara semrawut atau kumuh, seiring masifnya pembangunan pusat pemerintahan baru.

“Sepaku kami tata agar tidak menjadi kawasan kumuh. Proses tender sudah kami mulai dan semua pekerjaan direncanakan terlaksana pada tahap pertama di tahun 2025,” ujar Basuki kepada awak media.
Fokus penataan diarahkan pada peningkatan infrastruktur dan kualitas lingkungan, khususnya di sekitar koridor Pasar Sepaku (Pasar Rebo) yang melintasi Desa Sukaraja dan Desa Bukit Raya. Masalah kemacetan, pengelolaan pasar yang kurang optimal, serta minimnya fasilitas seperti drainase menjadi perhatian utama dalam proyek ini.
Dengan pagu anggaran mencapai Rp 124,6 miliar, proyek ini mencakup pembangunan jalan, sistem drainase, dan berbagai fasilitas penunjang dalam satu paket konstruksi terpadu. Hal ini merujuk pada dokumen tender resmi LPSE PUPR per 22 Maret 2025.
Kawasan Sepaku sendiri merupakan jalur utama yang menghubungkan wilayah sekitar Kalimantan Timur dengan KIPP, menjadikannya titik strategis sekaligus etalase pertama dari IKN yang baru. Kondisi Pasar Sepaku yang saat ini sempit, padat, dan kurang terorganisir, menjadi salah satu pemicu kemacetan harian.
Hasil survei Otorita IKN terhadap 140 responden pada 22–28 Juli 2024 menunjukkan dukungan publik yang tinggi terhadap penataan ini:
- 92% warga menyetujui perbaikan pasar,
- 97% mendukung penataan koridor lalu lintas untuk mereduksi kemacetan,
- dan 98% pedagang menuntut perbaikan infrastruktur dasar seperti saluran air.
Proses lelang proyek masih berlangsung hingga kini, dan pemenangnya akan diumumkan pada 23 Mei 2025, disusul dengan penandatanganan kontrak kerja pada 28 Mei 2025.
Penataan Sepaku bukan sekadar memperindah kota, tetapi juga memperkuat fondasi sosial dan ekonomi lokal dalam menyambut peradaban baru Indonesia di Nusantara. (RH)
