Sempat Terafiliasi JI, Ponpes di Semarang Gelar Upacara Bendera Dikawal Densus

NASIONAL PEMERINTAHAN SOSIAL BUDAYA
Upacara peringatan HUT ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia di Pondok Pesantren (Ponpes) Baitussalam di Kota Semarang, Sabtu (17/8). Foto: Dok. Pesantren

Semarang – Ratusan santri dan pengurus Pondok Pesantren (Ponpes) Baitussalam di Kecamatan Mijen, Kota Semarang, menggelar upacara peringatan HUT ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia.

Menariknya, upacara tersebut didampingi petugas Unit Identifikasi Sosial (Idensos) Satgas Wilayah Jateng Detasemen Khusus (Densus) 88/Antiteror Polri. Sebab, ponpes itu sebelumnya terafiliasi organisasi Jamaah Islamiyah (JI) yang saat ini telah bubar.

Pangasuh Ponpes Baitussalam Khairullah mengatakan, pembubaran JI merupakan tonggak baru untuk melakukan pembaharuan. Meski sebenarnya ponpesnya sudah mulai terbuka sejak beberapa tahun lalu.

“Alhamdulilah, ini lebih baik (upacara) dari sebelumnya, sebelumnya kami (sebenarnya) sudah melaksanakan, tapi mungkin karena tamunya kurang besar he he he, ini para pembesarnya kan datang, jadi ini lebih baik,” ujar Khairullah, Kamis (17/8).

Dia tak menampik jika ada ustaz atau guru atau bagian dari ponpes ini yang di masa lalu terlibat terorisme. Total ada 10 orang guru atau ustaz yang dulu terafiliasi dengan JI.

“Di sini ada 60 ustaz, jadi tidak semua guru-guru di sini anggota JI, kebetulan yang senior – senior (yang anggota JI). Tapi kini kan sudah ke pangkuan NKRI,” jelas dia.

Khairullah juga mengakui, dirinya juga hadir pada kegiatan pembubaran JI di Bogor. Namun, ia kembali menegaskan saat ini ponpesnya sudah kembali ke NKRI.

“Kami diundang di 30 Juni itu (oleh Densus 88, deklarasi membubarkan diri kembali ke NKRI). Ketika dibubarkan ya kita (JI) sudah selesai, eks berarti. Sudah kembali ke pangkuan NKRI, sudah mengikuti acara-acara pembuaran dari Densus 88. Jadi kita sudah komunikasi terus,” tegas Khairullah.

Sementara itu, Kepala Sub Tim Kelembagaan Subdit Pendidikan Diniyah dan Ponpes Kementerian Agama Mahbub Nahari menyebut saat ini pondok pesantren Baitussalam sudah terdaftar di Kementerian Agama (Kemenag).

“Kami dari Kemenag melakukan pembinaan untuk upacara ini. Sekarang (Ponpes Baitussalam) sudah terdaftar di Kemenag, sudah ada nomor statistiknya, piagam statistik pesantren,” kata Mahbub. (KN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *