Sekolah Rakyat Siap Hadir di Kotim Juni 2025, Solusi Pendidikan untuk Warga Kurang Mampu

LOKAL PENDIDIKAN

**PRADANAMEDIA/ KOTAWARINGIN TIMUR – Dinas Sosial Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menargetkan program Sekolah Rakyat (SR) mulai berjalan pada Juni 2025. Inisiatif ini ditujukan untuk memberikan akses pendidikan kepada anak-anak dari keluarga kurang mampu, terutama di wilayah-wilayah yang selama ini menghadapi kesenjangan pendidikan.

Kepala Dinas Sosial Kotim, Hawianan, menyatakan bahwa Sekolah Rakyat merupakan langkah konkret negara dalam menghadirkan keadilan sosial melalui pendidikan. Menurutnya, program ini akan menjadi jembatan bagi anak-anak yang selama ini terhambat biaya untuk tetap bisa melanjutkan pendidikan.

“Dalam konteks ini, Sekolah Rakyat hadir sebagai upaya negara memulihkan keadilan dasar dalam akses pendidikan, khususnya bagi mereka yang benar-benar membutuhkan,” ujar Hawianan, Senin (19/5).

Meskipun waktu persiapan terbilang singkat, Hawianan optimistis bahwa peluncuran perdana Sekolah Rakyat bisa terlaksana sesuai jadwal. Program ini merupakan bagian dari inisiatif pemerintah pusat yang dilaksanakan dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah.

“Kami di daerah hanya berperan sebagai fasilitator. Seluruh pembiayaan, termasuk tenaga pengajar, ditanggung oleh pemerintah pusat. Namun, untuk posisi kepala sekolah kemungkinan besar diambil dari daerah,” jelasnya.

SR di Kotim akan dimulai dari jenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA), mengingat data menunjukkan angka putus sekolah paling tinggi berada pada jenjang tersebut.

“Kami melihat banyak siswa SMA yang tidak bisa melanjutkan pendidikan karena keterbatasan ekonomi. Oleh karena itu, kami usulkan kepada pemerintah pusat untuk memulai dari tingkat SMA,” tambahnya.

Tahun ini, sebanyak 100 siswa dari berbagai kecamatan di Kotim ditargetkan mengikuti program SR. Proses seleksi akan dilakukan secara merata dengan melibatkan seluruh kecamatan.

“Setiap kecamatan akan menjaring lima siswa, sehingga total 85 siswa dari 17 kecamatan. Sisanya akan diambil dari kecamatan dengan jumlah penduduk terbanyak, agar distribusi lebih proporsional,” jelas Hawianan.

Langkah konkret telah diambil oleh Pemkab Kotim. Untuk tahap awal, lokasi sementara pelaksanaan Sekolah Rakyat akan ditempatkan di kompleks Islamic Center Sampit, khususnya memanfaatkan fasilitas Asrama Haji yang dinilai representatif.

Bupati Kotim, Halikinnor, menegaskan kesiapan daerah dalam mendukung program ini. “Fasilitas Asrama Haji cukup memadai, dan bisa digunakan sementara waktu untuk kegiatan belajar mengajar Sekolah Rakyat,” ucapnya.

Dengan hadirnya Sekolah Rakyat, pemerintah berharap dapat memperluas akses pendidikan sekaligus memperkuat kualitas sumber daya manusia di Kotim, terutama dari kalangan ekonomi lemah.

“Kami berharap program ini bisa menjadi solusi nyata dalam meningkatkan kualitas SDM dan membuka peluang pendidikan yang lebih luas bagi masyarakat yang selama ini tertinggal,” tutup Hawianan. (RH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *