Sekolah Rakyat Gratis Siap Dibuka 2025: Solusi Pendidikan untuk Masyarakat Miskin

NASIONAL PENDIDIKAN

PRADANAMEDIA/ JAKARTA – Pemerintah tengah mempersiapkan pendirian Sekolah Rakyat, sebuah sekolah berasrama gratis yang ditujukan bagi masyarakat miskin dan miskin ekstrem. Sekolah ini dirancang untuk memberikan akses pendidikan berkualitas bagi mereka yang kurang mampu, dengan konsep boarding school yang menjamin fasilitas belajar, tempat tinggal, dan makan secara cuma-cuma. Rencananya, Sekolah Rakyat akan mulai beroperasi pada tahun ajaran baru 2025.

Proses Seleksi Siswa dan Pengajar Dimulai April 2025

Mulai April 2025, pemerintah akan membuka seleksi untuk calon siswa, guru, serta tenaga pengajar yang akan bertugas di Sekolah Rakyat. Ketua Formatur Sekolah Rakyat, Muhammad Nuh, menjelaskan bahwa seleksi siswa dilakukan berdasarkan klaster sosial atau desil ekonomi di masing-masing daerah.

“Insya Allah, mulai 1 April, Satgas akan memulai proses rekrutmen calon murid dengan mempertimbangkan klaster sosial mereka,” ujar Muhammad Nuh dalam konferensi di Kementerian Sosial, Rabu (19/3).

Para guru yang akan mengajar di sekolah ini diprioritaskan dari lulusan Pendidikan Profesi Guru (PPG) yang belum mendapatkan penempatan. Data dari Direktorat Jenderal Guru mencatat bahwa terdapat sekitar 60.000 lulusan PPG yang telah dipetakan berdasarkan wilayah masing-masing.

Syarat Pendaftaran Siswa: Prioritas Bagi yang Kurang Mampu

Karena kapasitas Sekolah Rakyat terbatas, proses seleksi akan memastikan hanya siswa yang benar-benar membutuhkan dan memiliki semangat belajar tinggi yang diterima. Dua syarat utama bagi calon siswa adalah tingkat kemiskinan dan kemampuan akademik.

“Persyaratan utama adalah berasal dari keluarga miskin. Yang kedua adalah memiliki kemampuan akademik yang memadai,” jelas Nuh.

Seleksi ini juga bertujuan untuk memastikan bahwa siswa yang diterima benar-benar memiliki motivasi tinggi untuk belajar, bukan sekadar ingin pindah ke sekolah berasrama tanpa komitmen akademik.

“Di sekolah ini, seluruh kebutuhan siswa dijamin, termasuk makan dan tempat tinggal. Jika ada yang hanya ingin pindah tanpa niat belajar, hal itu justru bisa mengganggu sistem,” tambahnya.

Kriteria Guru: Kompetensi Akademik dan Empati Sosial

Untuk memastikan kualitas pendidikan, guru yang direkrut akan disesuaikan dengan domisili mereka agar lebih efisien dalam pengajaran. Selain itu, fasilitas asrama akan disediakan bagi guru yang ditempatkan jauh dari tempat tinggal mereka.

Seleksi guru tidak hanya berdasarkan kompetensi akademik, tetapi juga mempertimbangkan empati sosial serta kemampuan dalam mendidik anak-anak dari latar belakang prasejahtera.

“Guru harus memiliki empati sosial yang tinggi. Mereka harus mampu membangun rasa percaya diri anak-anak yang selama ini merasa termarjinalkan,” ungkap Nuh.

Setelah seleksi, para guru akan mengikuti pelatihan intensif selama satu bulan pada Mei 2025 untuk mempersiapkan mereka sebelum tahun ajaran baru dimulai pada Juli 2025. Selain itu, pemerintah juga membuka peluang bagi daerah yang ingin merekrut guru dengan kriteria tertentu serta bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang ingin mengajar di Sekolah Rakyat. Para guru akan dikontrak terlebih dahulu dengan kemungkinan diangkat menjadi ASN, tergantung kebijakan yang disepakati dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Kurikulum Sekolah Rakyat: Fokus pada Keterampilan Digital

Sekolah Rakyat tidak hanya menitikberatkan pada pendidikan akademik dasar, tetapi juga membekali siswa dengan keterampilan digital yang relevan dengan kebutuhan zaman. Siswa tingkat SMP dan SMA akan diperkenalkan dengan berbagai keterampilan modern, seperti coding, keamanan siber (cyber security), dan ilmu data (data science), yang akan menjadi bagian dari kurikulum mereka.

“Anak-anak SMP dan SMA akan kita kenalkan dengan coding, cyber security, data science, dan ilmu terkini lainnya,” terang Nuh.

Selain itu, siswa juga akan mendapatkan sertifikasi kompetensi digital yang bisa menjadi bekal mereka dalam dunia kerja, baik di dalam maupun luar negeri. Dengan sistem ini, lulusan Sekolah Rakyat diharapkan memiliki peluang lebih besar untuk melanjutkan pendidikan atau langsung bekerja dengan keahlian yang sudah mereka kuasai.

Dengan konsep pendidikan gratis berbasis asrama dan kurikulum yang mengadopsi perkembangan teknologi, Sekolah Rakyat diharapkan menjadi solusi nyata dalam mengatasi kesenjangan pendidikan dan meningkatkan kesejahteraan generasi mendatang. (RH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *