SBY Ingatkan Prabowo: Jaga Dialog Terbuka Demi Keberlangsungan Demokrasi

NASIONAL PEMERINTAHAN POLITIK

PRADANAMEDIA/ JAKARTA – Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), mengungkapkan bahwa dirinya kerap berdiskusi dengan Presiden Prabowo Subianto mengenai berbagai tantangan yang dihadapi bangsa, terutama dalam menjaga demokrasi tetap berjalan dengan baik. Salah satu poin utama yang disampaikannya adalah pentingnya membuka ruang komunikasi yang luas, termasuk dengan pihak-pihak yang memberikan kritik terhadap pemerintah.

“Saya telah menyampaikan kepada Presiden Prabowo beberapa waktu lalu mengenai pentingnya meningkatkan komunikasi yang tulus dan terbuka antara Istana dan para pengkritik. Pak Prabowo pun menegaskan bahwa pemerintah terus berupaya meningkatkan kualitas komunikasi,” ujar SBY dalam acara bedah buku Standing Firm for Indonesia’s Democracy yang digelar di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tokyo, Jepang, pada Minggu (9/3).

SBY optimistis bahwa dengan komitmen Prabowo dalam menjaga komunikasi politik yang sehat, pemerintah saat ini dapat menghadapi tantangan demokrasi dengan baik. Ia menekankan bahwa sumber daya politik dan ekonomi yang dimiliki Indonesia masih cukup untuk mengatasi berbagai hambatan yang ada.

Kemunduran Demokrasi: Fenomena Global

Dalam forum yang dihadiri oleh mahasiswa Indonesia serta akademisi di Jepang tersebut, SBY juga menyoroti fenomena kemunduran demokrasi yang terjadi di berbagai negara, termasuk Indonesia. Menurutnya, tren kemunduran demokrasi tidak hanya terjadi di negara berkembang tetapi juga di negara-negara yang selama ini mengklaim sebagai juara demokrasi.

“Banyak pertanyaan muncul mengenai kemunduran demokrasi yang terjadi secara global. Bahkan negara-negara besar yang selama ini menguliahi kita soal demokrasi ternyata juga mengalami kemunduran dalam sistem demokrasi mereka sendiri,” ujar SBY.

Ia menegaskan bahwa menjaga demokrasi bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan tugas bersama seluruh elemen masyarakat. Oleh karena itu, ia mengajak semua pihak untuk berperan aktif dalam melindungi sistem demokrasi di Indonesia.

Ajakan untuk Melawan Ancaman terhadap Demokrasi

SBY menekankan pentingnya melawan berbagai ancaman yang dapat merusak demokrasi, termasuk tindakan yang melemahkan konstitusi dan sistem checks and balances dalam pemerintahan. Menurutnya, jika tidak dijaga dengan baik, demokrasi bisa mengalami kemunduran yang signifikan.

“Jika kita bicara tentang demokrasi, mari kita jaga bersama. Kita harus berjuang melawan segala hal yang bisa merusak demokrasi, konstitusi, serta keseimbangan dalam tata kelola pemerintahan,” tegasnya.

Sebagai mantan kepala negara, SBY juga menyatakan komitmennya untuk mendukung pemerintahan yang sedang berjalan, termasuk di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Ia menegaskan bahwa sebagai mantan pemimpin, ia ingin menjadi bagian dari solusi dan kemajuan bangsa.

“Sebagai mantan pemimpin, saya berkewajiban untuk mendukung para pemimpin setelah saya, termasuk Presiden Prabowo. Saya ingin menjadi bagian dari solusi dan kemajuan,” pungkasnya.

Belakangan ini, Presiden Prabowo semakin sering terlihat bersama SBY serta Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), dalam berbagai agenda kenegaraan. Kehadiran mereka dalam berbagai kesempatan menjadi sinyal kuat mengenai pentingnya komunikasi dan sinergi antara para pemimpin bangsa demi menjaga stabilitas politik dan demokrasi di Indonesia. (RH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *