**PRADANAMEDIA/ JAKARTA – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) resmi mengadopsi mekanisme baru dalam memilih Ketua Umum, yakni melalui sistem pemilu raya yang terbuka bagi seluruh anggota partai. Langkah progresif ini disebut terinspirasi dari gagasan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), mengenai konsep “Partai Super TBK”.
Wakil Ketua Umum PSI, Andy Budiman, menyampaikan hal tersebut saat konferensi pers pembukaan pendaftaran bakal calon ketua umum (caketum) di Kantor DPP PSI, Jakarta, Selasa (13/5). Ia mengakui bahwa ide pemilu raya sebagai metode seleksi ketua umum sejatinya merupakan hasil dorongan dan inspirasi dari Jokowi.

“Apakah ini terinspirasi dari Pak Jokowi? Terus terang, iya. Sejak lama kami menganggap beliau sebagai mentor politik. Beliau memberi banyak masukan yang kami anggap visioner dan out of the box,” kata Andy.
Menurut Andy, Jokowi dalam berbagai pertemuan kerap menegaskan pentingnya membangun partai yang benar-benar terbuka bagi publik, termasuk dalam mekanisme internal seperti pemilihan pimpinan partai.
“Pak Jokowi pernah menyampaikan bahwa idealnya ketua umum dipilih langsung oleh anggota. Kami kemudian mengkaji praktik serupa di sejumlah negara, dan ternyata memang sudah diterapkan, khususnya di partai-partai yang didominasi anak muda,” jelasnya.
Andy mencontohkan partai Podemos di Spanyol dan Five Star Movement di Italia yang telah lebih dahulu menerapkan sistem pemilihan terbuka berbasis e-voting. PSI pun menilai sistem serupa sangat relevan diadopsi di Indonesia, terutama untuk menjawab tuntutan zaman dan aspirasi generasi muda.
Menuju Partai “Super TBK”: Bukan Milik Elite, Tapi Anggota
Langkah ini, lanjut Andy, merupakan bagian dari transformasi PSI menuju konsep “Partai Super TBK” – istilah yang pertama kali diperkenalkan oleh Jokowi dalam wawancara dengan Najwa Shihab pada 11 Februari 2025. “Super TBK” merujuk pada partai politik yang dikelola secara transparan dan demokratis, serta sepenuhnya dimiliki oleh anggotanya, bukan segelintir elite.
“Ini bukan sekadar strategi internal, tapi bagian dari upaya membangun tradisi politik baru yang lebih terbuka dan partisipatif. Setiap anggota punya hak yang sama dalam menentukan arah kepemimpinan partai,” ujar Andy.
Ia berharap sistem ini bisa memperkuat demokratisasi internal sekaligus membangkitkan semangat baru di kalangan kader.
“Kalau anak-anak muda mau terlibat dalam politik, mereka harus benar-benar diberi ruang dalam proses politik itu sendiri, termasuk memilih ketua umum,” tegas Andy.
Sementara itu, Jokowi dalam pernyataannya sebelumnya mengapresiasi langkah PSI yang cepat merespons gagasannya. Ia menyebut bahwa sistem yang kini diterapkan PSI memiliki kemiripan dengan idenya soal “Partai Super TBK”, meski dengan sedikit penyesuaian.
“Ini kan gagasan. Ternyata sudah langsung direspons oleh PSI. Konsepnya kurang lebih sama: partai yang super terbuka dan milik semua anggota,” kata Jokowi saat memberi pernyataan pada Kamis (6/3).
Jokowi juga berharap sistem serupa bisa menjadi inspirasi bagi partai-partai lain di Indonesia agar politik nasional menjadi lebih modern dan inklusif.
“Kalau semua partai bisa terbuka, bagus. Kita bisa punya partai-partai modern,” tutup Jokowi. (RH)
