**PRADANAMEDIA / JAKARTA – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menerima kunjungan Chairman & Editor-in-Chief Forbes Media, Steve Forbes, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu (23/7). Pertemuan bilateral yang berlangsung lebih dari dua jam ini menjadi momentum penting untuk mempererat hubungan antara Indonesia dan Amerika Serikat, khususnya dalam bidang ekonomi, investasi, dan kemitraan strategis jangka panjang.
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan Perkasa Roeslani, yang turut mendampingi Presiden dalam pertemuan tersebut, menyebut diskusi berjalan hangat dan produktif.

“Berbagai isu strategis dibahas, mulai dari potensi ekonomi, perkembangan terkini di kedua negara, hingga peluang memperkuat kerja sama bilateral,” ujar Rosan kepada awak media usai pertemuan.
Rosan menambahkan bahwa Presiden Prabowo menegaskan komitmennya untuk membawa Indonesia menjadi negara yang terbuka terhadap kolaborasi global. Menurutnya, kerja sama dengan negara-negara maju, termasuk Amerika Serikat, merupakan bagian dari strategi besar Indonesia dalam mempercepat pembangunan dan meningkatkan daya saing nasional.
“Presiden menekankan pentingnya menjalin kemitraan yang inklusif dan terbuka. Indonesia siap bersinergi dengan berbagai negara untuk mencapai kemajuan bersama,” ucap Rosan.
Sementara itu, Steve Forbes menyampaikan apresiasinya terhadap langkah-langkah reformasi yang tengah dijalankan oleh pemerintah Indonesia. Ia menyebut Indonesia sebagai negara dengan potensi besar yang sedang menapaki jalur kemajuan yang lebih cepat.
“Kami melihat Indonesia seperti roket yang tengah melaju. Dengan upaya reformasi yang terus berlangsung, hambatan-hambatan bisnis mulai teratasi, dan itu menjadi peluang bagi masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraannya,” tutur Forbes dengan penuh optimisme.
Tak hanya itu, Forbes juga menaruh harapan besar terhadap masa depan hubungan perdagangan antara Amerika Serikat dan Indonesia. Ia menyebut Indonesia sebagai mitra strategis dengan masa depan yang cerah.
“Kami percaya, hubungan perdagangan Indonesia-AS akan tumbuh semakin kuat. Indonesia adalah simbol harapan, dan dunia saat ini sangat membutuhkan harapan seperti itu,” tandasnya. (RH)
