Prabowo Lepas Keberangkatan Sekjen Partai Komunis Vietnam, Perkuat Kemitraan Strategis Indonesia-Vietnam

NASIONAL PEMERINTAHAN

PRADANAMEDIA/ JAKARTA – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, secara langsung mengantarkan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Komunis Vietnam (PKV), To Lam, beserta istri ke Pangkalan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (11/3). Keberangkatan ini menandai akhir dari rangkaian kunjungan kenegaraan To Lam ke Indonesia.

Berdasarkan pantauan di lokasi, Prabowo dan To Lam tiba sekitar pukul 11.15 WIB. Setibanya di bandara, To Lam disambut langsung oleh Presiden RI sebelum diarahkan menuju pesawat Vietnam Airlines yang akan membawanya kembali ke negaranya. Prabowo tampil dengan jas abu-abu dan peci hitam, sementara To Lam dan istrinya mengenakan pakaian biru tua.

Turut hadir dalam prosesi pelepasan ini beberapa pejabat tinggi negara, di antaranya Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, serta Wakil Gubernur Jakarta, Rako Karno. Keduanya berjalan menyusuri karpet biru muda yang telah digelar menuju pintu masuk pesawat, dengan Pasukan Jaga Kehormatan bersiaga di sisi kanan dan kiri untuk memberikan penghormatan.

Sebelum naik ke pesawat, Prabowo dan To Lam tampak berbincang akrab sembari tertawa, meskipun percakapan mereka tidak terdengar oleh awak media. Di depan pintu pesawat, To Lam dan istri melambaikan tangan kepada Prabowo, yang kemudian membalasnya dengan senyum dan lambaian tangan.

Memperkuat Kemitraan Strategis Indonesia-Vietnam

Kunjungan kenegaraan ini merupakan bagian dari upaya mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan Vietnam. Sehari sebelumnya, Senin (10/3), Prabowo menerima To Lam di Istana Merdeka, Jakarta, dalam pertemuan yang berlangsung pada pukul 16.45 WIB. Dalam kesempatan tersebut, kedua negara sepakat untuk meningkatkan kerja sama di berbagai sektor, termasuk politik, ekonomi, pertahanan, dan keamanan.

“Kita telah sepakat untuk meningkatkan hubungan kita menjadi kemitraan strategis yang komprehensif. Kami ingin memperkuat kerja sama di hampir semua bidang,” ujar Prabowo dalam keterangannya.

Dalam sektor ekonomi, Indonesia dan Vietnam menargetkan peningkatan nilai perdagangan bilateral hingga 18 miliar dolar AS pada tahun 2028. Selain itu, Indonesia menyambut baik investasi Vietnam dalam berbagai sektor, termasuk otomotif, pertanian, perikanan, ekonomi digital, ekonomi hijau, serta industri teknologi tinggi yang sedang berkembang. Prabowo juga menyoroti potensi kerja sama dalam ketahanan pangan global.

“Kita bahkan bisa menjadi penyumbang pangan dunia. Kita juga setuju untuk bekerja sama dalam bidang perikanan, ekonomi digital, ekonomi hijau, serta industri teknologi tinggi,” tambahnya.

Dengan semakin eratnya hubungan kedua negara, diharapkan kerja sama strategis ini tidak hanya memberikan manfaat bagi Indonesia dan Vietnam, tetapi juga berkontribusi bagi stabilitas dan kesejahteraan kawasan Asia Tenggara. (RH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *