Jakarta, (Sabtu 28 Desember 2024) – Ketua Umum Gerakan Nasional Anti Narkotika (Granat), Prof. Dr. H. Henry Yosodiningrat, S.H., M.H., menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Kepolisian Republik Indonesia (Polri) atas keberhasilan luar biasa dalam memberantas peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba sepanjang tahun 2024. Polri tercatat telah menangani 36.174 kasus narkotika, atau 82,17% dari total 42.824 perkara yang diungkapkan.
Dalam operasi tersebut, Polri berhasil menyita berbagai jenis narkotika siap edar senilai Rp 8,6 triliun. Selain itu, upaya ini berhasil menyelamatkan 40,4 juta jiwa dari ancaman penyalahgunaan narkoba. “Saya sangat mengapresiasi kinerja Polri, khususnya Direktorat Narkoba Bareskrim Polri dan Direktorat Narkoba seluruh Polda di Indonesia. Terima kasih juga kepada Polri yang selalu berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk memberantas narkoba di Indonesia,” ujar Henry Yosodiningrat.
Salah satu prestasi menonjol adalah pengungkapan clandestine laboratory di Jawa Barat yang telah beroperasi selama empat bulan. Dalam penggerebekan ini, Polri mengamankan sembilan tersangka yang berperan sebagai pengendali, pemodal, peracik, dan pencetak obat keras. Barang bukti yang disita berupa 1 juta butir obat keras (170.000 gram), yang diperkirakan berhasil menyelamatkan 2,2 juta jiwa.
Selain itu, Polri juga berhasil membongkar jaringan narkotika internasional Timur Tengah (Afghanistan-Aceh-Jakarta). Dalam kasus ini, barang bukti berupa 389 kilogram sabu senilai Rp 800 miliar berhasil diamankan, menyelamatkan sekitar 2,2 juta jiwa dari dampak buruk penyalahgunaan narkoba.
Prestasi ini menunjukkan komitmen dan dedikasi Polri dalam menjaga bangsa dari ancaman serius yang ditimbulkan oleh peredaran narkotika. Upaya kolaboratif dan berkelanjutan dengan berbagai pihak diharapkan mampu memperkuat pemberantasan narkoba di Indonesia. (RH)
