**PRADANAMEDIA/ PALANGKA RAYA – Pascaputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mendiskualifikasi pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Barito Utara 2025-2030, Akhmad Gunadi Nadalsyah-Sastra Jaya (Agi-Saja), dinamika politik di wilayah tersebut terus bergerak. DPD Partai Demokrat Kalimantan Tengah (Kalteng) menyatakan belum menggodok nama-nama pengganti untuk diusung dalam Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Barito Utara.
Putusan MK menyatakan pasangan Agi-Saja terbukti melakukan praktik politik uang dalam pelaksanaan PSU beberapa waktu lalu. Akibatnya, keduanya didiskualifikasi dan tidak diperbolehkan mengikuti PSU lanjutan.
Ketua DPD Partai Demokrat Kalteng, H Nadalsyah Koyem, pada Jumat (16/5), menyatakan pihaknya masih dalam tahap diskusi internal dan belum menentukan sosok pengganti.

“Untuk nama-nama calon pengganti Agi-Saja, saat ini belum kami diskusikan lebih lanjut,” ujarnya.
Sebagaimana diketahui, Agi-Saja sebelumnya diusung oleh koalisi besar yang terdiri dari Partai Demokrat, PDI Perjuangan, Golkar, NasDem, dan Gerindra. Namun, hingga kini belum ada kejelasan siapa yang akan menggantikan posisi mereka sebagai calon yang diusung koalisi.
Ketika dimintai keterangan, sejumlah tokoh partai lain seperti Sekretaris DPD PDIP Kalteng Sigit K Yunianto dan Sekretaris DPD Partai Golkar Suhartono Firdaus belum memberikan tanggapan atas perkembangan tersebut.
Di sisi lain, Ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kalteng, Habib Ismail Bin Yahya, menegaskan bahwa PSU tetap akan dilaksanakan sesuai dengan amar putusan MK. Namun, hanya kandidat yang diganti—koalisi partai tetap sama.
“Ini bukan pilkada ulang secara menyeluruh, tetapi PSU tanpa melibatkan paslon yang didiskualifikasi. Partai pengusung tetap, hanya calonnya yang diganti,” terang Habib.
Habib menambahkan, pihaknya bersama koalisi sedang mempersiapkan calon pengganti pasangan Gogo-Helo yang juga didiskualifikasi. Meski sudah mengantongi sejumlah nama, ia belum bersedia membeberkan sosok-sosok tersebut ke publik.
Masyarakat Barut Antusias, Sejumlah Figur Mencuat
Di tengah dinamika ini, masyarakat Barito Utara mulai ramai memperbincangkan sejumlah figur potensial yang digadang-gadang akan maju dalam PSU mendatang. Nama-nama seperti Muhlis, Shalahuddin, Ketua DPRD Barut Hj Mery Rukaini, Pj Sekda Jufriansyah, hingga tokoh-tokoh seperti Nuryakin, Hj Tajeri, Hasrat, Taufik Nugraha, Jimmy Charter, Surya Baya, Sugianto Panala Putra, dan Paning Ragen menjadi perbincangan publik.
Ketika dikonfirmasi, sebagian dari tokoh tersebut memberikan tanggapan beragam. Ada yang menyatakan kesiapan, menolak, bersikap hati-hati, atau menunggu instruksi dari partai.
Hj Mery Rukaini yang disebut-sebut mendapat restu dari Partai Demokrat enggan memberikan komentar lebih jauh. “Saya lagi ada rapat di Jakarta, belum bisa berkomentar soal itu,” jawabnya singkat saat dihubungi media.
Begitu pula dengan Jufriansyah, Pj Sekda Barut, yang menegaskan belum berminat terjun ke politik praktis. “Saya masih fokus pada tugas di birokrasi,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPC Gerindra Barut, Haji Tajeri, menyatakan kesiapannya apabila ditugaskan partai. “Siap 100 persen jika diperintahkan partai,” tegasnya.
Senada, Ketua DPC PAN Barut, Hasrat, mengungkapkan PAN masih berkomunikasi dengan mitra koalisi. “Kami sangat berharap dari kader PAN, tapi keputusan tetap kami musyawarahkan bersama partai koalisi,” katanya.
Dari PDIP, anggota DPRD Barut Taufik Nugraha mengapresiasi dukungan masyarakat, namun menyatakan akan tunduk pada perintah partai. “Kami petugas partai. Bila ditugaskan, siap. Bila tidak, tetap berbuat yang terbaik,” ujarnya. Taufik juga menyatakan dukungan pribadinya kepada Henny dari PDIP jika maju dalam PSU.
Pengamat Ingatkan Pentingnya Integritas
Menanggapi dinamika politik pasca putusan MK, pengamat politik Erik, S.Fil, mengingatkan pentingnya integritas dan komitmen terhadap nilai-nilai demokrasi. Ia menyebut, figur-figur yang akan maju harus bebas dari praktik-praktik kotor dan memiliki rekam jejak yang baik.
“Barito Utara sudah disorot karena kasus politik uang. Maka yang bertarung di PSU nanti harus benar-benar membawa harapan baru dan nilai-nilai demokrasi yang sejati,” ujarnya.
Hingga saat ini, situasi politik di Barut masih dalam kondisi kondusif. Namun, suhu politik diperkirakan akan memanas seiring dengan konsolidasi internal partai dan penggodokan nama-nama calon yang akan berlaga di panggung PSU Pilkada Barito Utara. (RH)
