Perancis Desak AS Kembalikan Patung Liberty: “Kalian Tak Lagi Menghargainya!”

INTERNASIONAL PEMERINTAHAN

GLOBAL/ PARIS – Seorang anggota parlemen Perancis, Raphael Glucksmann, menyerukan agar negaranya menarik kembali Patung Liberty yang telah diberikan kepada Amerika Serikat (AS). Menurutnya, AS tidak lagi merepresentasikan nilai-nilai kebebasan yang menjadi dasar pemberian patung tersebut.

“Kami ingin menyampaikan kepada orang-orang AS yang mendukung tirani dan kepada mereka yang memecat para ilmuwan karena menuntut kebebasan akademik: ‘Kembalikan Patung Liberty kepada kami’,” ujar Glucksmann dalam konvensi politik Place Publique pada Minggu (16/3/).

Patung Liberty: Simbol yang Terabaikan?

Dalam pernyataannya, Glucksmann menegaskan bahwa hadiah yang diberikan oleh rakyat Perancis tersebut tampaknya tidak lagi dihargai oleh AS. “Kami memberikannya sebagai simbol kebebasan, tetapi jika kalian tidak lagi menjunjung nilai itu, lebih baik patung tersebut kembali ke tempat asalnya,” katanya di hadapan pendukung yang bersorak.

Sebagai informasi, Patung Liberty adalah hadiah dari Perancis kepada AS yang dirancang oleh seniman Perancis, Auguste Bartholdi. Patung ini diresmikan di Pelabuhan Kota New York pada 28 Oktober 1886 untuk memperingati 100 tahun Deklarasi Kemerdekaan Amerika. Meski demikian, Paris juga memiliki replika Patung Liberty yang lebih kecil, terletak di sebuah pulau di Sungai Seine.

Kritik Terhadap Kebijakan Trump

Glucksmann, yang dikenal sebagai pendukung kuat Ukraina, juga mengkritik keras kebijakan Presiden AS Donald Trump, terutama terkait pemangkasan anggaran penelitian dan perubahan sikap AS terhadap perang di Ukraina.

“Jika kalian ingin memecat para ilmuwan terbaik yang telah membuat negara kalian maju dalam inovasi dan penelitian, maka kami akan menyambut mereka di sini,” tegas Glucksmann, seraya mendorong pemerintah Perancis untuk menarik para peneliti AS agar bekerja di negaranya.

Sejak kembali menjabat pada Januari lalu, pemerintahan Trump memangkas pendanaan federal untuk penelitian serta berusaha merumahkan ratusan pegawai pemerintah yang bekerja di bidang kesehatan dan penelitian iklim. Hal ini semakin memperkuat kritik terhadap arah kebijakan Trump, baik di dalam negeri maupun di panggung internasional.

Selain itu, Glucksmann juga menyinggung para pemimpin sayap kanan di Perancis yang menurutnya terlalu mengidolakan sosok Trump dan Elon Musk. Menurutnya, kebijakan-kebijakan yang diadopsi oleh Trump justru bertentangan dengan nilai-nilai kebebasan, ilmu pengetahuan, dan kemanusiaan yang seharusnya dijunjung tinggi oleh dunia Barat.

Pernyataan Glucksmann ini menambah ketegangan hubungan Perancis-AS di tengah berbagai isu geopolitik dan kebijakan luar negeri yang kontroversial. Apakah seruan ini hanya sebatas retorika politik, atau benar-benar akan berujung pada langkah diplomatik lebih lanjut? Waktu yang akan menjawab. (RH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *